Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/05/2023, 19:00 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mendengar nama nasi gule tentunya identik dengan Gultik alias Gule tikungan, di persimpangan Jalan Mahakam, Bulungan dan sekitar kawasan Blok M.

Makanan berkuah khas Jawa Tengah, dengan potongan daging sapi maupun kambing itu dapat dengan mudah ditemukan di sekitar Blok M.

Rasanya yang enak dan harga murah membuat nasi gule di kawasan tersebut kian populer dan memiliki sebutan tersendiri di masyarakat, yakni "Gultik Blok M".

Meski Gultik Blok M sudah sangat terkenal dan menjadi salah satu tujuan kuliner masyarakat, ternyata masih ada tempat lain untuk menyantap nasi gule yang rasanya tak kalah enak.

Bergeser sedikit dari Blok M ke kawasan Mayestik, terdapat pedagang nasi gule yang cukup terkenal bernama Nasi Gule Pakde Mayestik.

Baca juga: Hotel Sekitar GBK Penuh Saat Konser Coldplay, Penonton Disarankan Menginap Agak Jauh dan Guakan Transportasi Umum

 

Lokasinya berada di pinggir jalan Jalan Kyai Maja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tak sulit untuk mencari lapaknya karena gerobaknya yang mencolok dengan dipenuhi berbagai stiker.

Nasi Gule Pakde Mayestik milik seorang pria bernama Lagiman asal Sukoharjo itu sudah buka sejak tahun 1984.

Namun, jauh sebelum itu, Lagiman sudah menjadi pedagang nasi gule di kawasan terminal Blok M.

"Saya ke Jakarta tahun 1972, ikut paman merantau. Awalnya dagang sate keliling. Kemudian nasi gule mulai tahun 1975 atau 1976 di terminal," ujar Lagiman, dikutip Sabtu (13/5/2023).

Baca juga: Kuasa Hukum Lusiana Akui Kliennya Selingkuh dengan Anggota TNI, tapi Bantah Rencanakan Pembunuhan Suami

Pada 1984, Lagiman akhirnya memutuskan berpindah tempat jualan ke kawasan Mayestik.

Alasannya, karena sudah terlalu banyak pedagang nasi gule di terminal dan persaingan semakin ketat.

Di lokasi barunya, dia mengganti waktu berjualannya dari pagi hari menjadi malam.

Lagiman mengambil langkah ini karena saat itu banyak kafe hingga bar yang mulai bermunculan dan beroperasi pada malam hari.

Alhasil, dia mengincar pelanggan dari kalangan karyawan hingga pengunjung kafe-kafe dan bar tersebut.

"Ketemu karyawan Bengkel Kafe Sudirman itu dulu jaya-jayanya, ramai. Karyawannya banyak," kata Lagiman bercerita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Penunjukkan Gubernur Jakarta oleh Presiden Bisa Bikin Cemburu Provinsi Lain

Penunjukkan Gubernur Jakarta oleh Presiden Bisa Bikin Cemburu Provinsi Lain

Megapolitan
Tahanan Titipan di Lapas Tangerang yang Kabur Ditangkap Kembali di Rumah Orangtua

Tahanan Titipan di Lapas Tangerang yang Kabur Ditangkap Kembali di Rumah Orangtua

Megapolitan
Pengusul Gubernur DKJ Ditunjuk Presiden Berharap Putra-Putri Betawi Dipilih Pimpin Jakarta

Pengusul Gubernur DKJ Ditunjuk Presiden Berharap Putra-Putri Betawi Dipilih Pimpin Jakarta

Megapolitan
Tak Pernah Terlihat Cekcok dengan AMW, Wanita Tewas Terlakban Justru Sering Diledek Pengantin Baru

Tak Pernah Terlihat Cekcok dengan AMW, Wanita Tewas Terlakban Justru Sering Diledek Pengantin Baru

Megapolitan
Ada Perayaan Natal Gereja Tiberias dan Panggung Rakyat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Macet

Ada Perayaan Natal Gereja Tiberias dan Panggung Rakyat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Macet

Megapolitan
Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Megapolitan
Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Megapolitan
Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Megapolitan
Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Megapolitan
AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Megapolitan
Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Megapolitan
Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Megapolitan
Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Megapolitan
Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com