"Dulu waktu konflik ya negara Vietnam dengan Amerika, banyak lah pengungsi di sini. Sama pemerintah di tempatkan bagian depan sana (dekat gapura)," ujar dia.
Menurut dia, saat itu ada sekitar ratusan warga Vietnam yang mengungsi di kampung ini.
Mereka saat itu diketahui tinggal dalam satu bangunan seperti kondisi pengungsian umumnya.
"Banyak juga sih, dulu dibuat satu bangunan gitu aja. Kayak penampungan pengungsi," kata Bejo.
"Mereka tinggal bersama di bangunan itu," tambah dia.
Bejo mengatakan, pengungsi Vietnam hanya tinggal selama dua tahun di kampung ini.
Setelah perang usai, para pengungsi Vietnam meminta dikirim pulang ke negaranya, bahkan ada yang meminta suaka ke Australia.
"Ya kalau itu pemerintah yang urus, ada yang pulang karena di sana udah aman mungkin, ada yang pulang, ada yang minta suaka ke Australia, ada yang ke Pulau Bintan. Jadi mereka sementara saja di sini," ucap dia.
Usai pengungsi Vietnam tersebut pergi, pemerintah menjadikan kampung ini sebagai kawasan Panti Jompo, yang berdiri atas naungan Dinas Sosial pada saat itu.
"Akhirnya setelah mereka pergi, dapat izin ke mana mereka suka, baru sama pemerintah dibangun Panti Jompo oleh Dinas Sosial," terang dia.
"Itu sekitar tahun 1980-an sudah mulai dibangun untuk panti jompo ini," ujar Bejo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.