Semakin masuk ke dalam, semakin terlihat kontur kampung tua ini yang terletak di dataran paling rendah dekat dengan sungai.
Di sebelah kiri, terlihat bangunan tua yang sudah setengah hancur. Hanya tersisa tembok sebuah tembok tanpa atap.
Sebelah kanan jalan, terdapat bangunan Mushola yang tua dengan rumput tinggi di bagian halamannya.
Bangunan Mushola tersebut juga seperti tidak pernah digunakan lagi untuk beribadah warga di sekitar kawasan ini.
Baca juga: Diduga Terserempet Kereta, Pria Ditemukan Tewas di Tepi Rel Jatinegara
Saat berjalan lebih jauh, suasana di kampung ini sangat mencekam.
Cuaca di sekitar juga terasa lembap dan tidak ada suara warga. Sangat sepi dan tenang.
Akhirnya, Kompas.com menemukan salah satu rumah berpenghuni yang ada di kampung ini.
Penghuni rumah itu bernama Bejo (53). Ia nampak tinggal bersama dengan istri dan anak-anaknya. Bejo pun terlihat senyum saat ditemui.
Ia pun membenarkan kampung ini dulunya dihuni oleh warga Vietnam saat mengungsi ke Indonesia.
Menurut dia, kampung ini bernama Kampung Dukuh. Namun, pegiat media sosial sering menyebut kampung ini dengan sebutan "Kampung Vietnam".
"Sebenarnya sih nama aslinya Kampung Dukuh, biasa pegiat media sosial atau "Youtubers" menamai agar terkenal, disebutlah Kampung Vietnam," ucap Bejo.
"Tapi ada benarnya juga sih, karena dulu di sini kan tempat penampungan pengungsi Vietnam," ucap dia.
Bejo mengatakan, pengungsi Vietnam datang sekitar tahun 1977. Saat itu konflik antara Vietnam dengan Amerika sedang panas.
Akhirnya, pemerintah Indonesia menerima masyarakat Vietnam untuk mengungsi sementara di kampung ini.
"Mereka (orang Vietnam), datang sekitar tahun 1977 atau 1978 kalau enggak salah," kata Bejo.