Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ipul Hadapi Pengendara Terobos Palang Pintu Kereta Api: Harus Ekstra Sabar

Kompas.com - 14/05/2023, 08:00 WIB
Nabilla Ramadhian,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ipul (35) sebal sekali dengan pengendara kendaraan bermotor. Sulit diatur. 

"Disuruh ke kiri, malah ke kanan. Apalagi ditambah kalau ada kereta lewat, saya keteteran," begitu curahan hati Ipul saat berbincang dengan Kompas.com di perlintasan kereta api Stasiun Pondok Jati, Jakarta Timur, Jumat (12/5/2023). 

Ya, Ipul adalah sukarelawan penjaga salah satu perlintasan kereta api paling ramai di Ibu Kota itu. 

Setiap hari, ia bekerja mulai dari pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB. Bila rekan yang bertugas di dua jam berikutnya tidak masuk, Ipul dengan sukarela melampaui jam kerja. 

Baca juga: Kisah Herman Bantu Warga Seberangi Rel Kereta, Sering Dicaci Meski Sudah Selamatkan Puluhan Orang

Ia tidak bekerja pada instansi manapun. Aktivitasnya mengatur  arus lalu lintas di perlintasan kereta api demi mencegah kecelakaan disandarkan pada kepeduliannya semata. 

Tentu, ia tak menampik ada rupiah yang didulang dari sana. Dua faktor itu yang membuatnya bertahan di kawasan rawan tersebut. 

Masih tentang cerita pengendara kendaraan bermotor yang sulit diatur, sering membuat Ipul sakit kepala. 

"Mereka enak. Kalau lagi macet, tinggal bunyiin klakson. Lah, saya pusing. Kalau ada apa-apa pasti saya juga yang pertama kali diperiksa polisi," cerocos Ipul. 

Ia suka tak habis pikir mengapa para pengendara kendaraan bermotor sering membahayakan nyawa dengan menerobos palang pintu perlintasan rel. 

Baca juga: Herman dan Sepotong Kisah di Pintu Pelintasan Rel Kereta, Oase di Tengah Kerasnya Jakarta

Ketika sinyal kereta api berbunyi, palang pintu perlahan tertutup. Momen ini yang paling bikin Ipul seringkali mengelus dada. 

"Sering banget hadapi pengemudi yang nekat menerobos. Sudah saya bunyikan peluit, sudah diingetin, masih saja nyelonong," ujar Ipul.

Intensitas pengemudi yang menerobos tidak ditentukan oleh waktu. Baik itu pagi, siang, sore, bahkan malam hari, akan ada saja yang menerobos.

"Kadang saya kesalnya, sudah diingetin masih nerobos. Gimana kalau enggak ada yang ingetin dan atur?" kata Ipul.

Beruntungnya, penjaga pos dari pihak stasiun dan instansi lain, yaknni Satpol PP, Dishub, dan Polri, kerap membantu.

"Tapi mereka saja suka dilanggar (oleh pengemudi), apa lagi saya? Intinya ke kesadaran masing-masing pengemudi aja. Nanganin mereka memang harus ekstra sabar," jelas Ipul.

Baca juga: Ada Modus Baru Pencurian Data, KAI Pastikan Charger Station di Stasiun dan Kereta Aman

 

Sering dicaci maki

Ipul mengaku juga sering dicaci maki pengendara kendaraan bermotor. 

Biasanya, ini datang dari pengemudi motor atau mobil yang tidak sabar untuk melintasi rel kereta api.

"Pernah diteriakin pakai kata-kata kasar. Saya suruh gantian, saya balik teriakin buat suruh dia turun dan ngatur lalu lintas di sini," kata Ipul.

Sejauh ini dia cukup beruntung lantaran belum pernah terlibat dalam baku hantam.

Namun, beda cerita dengan rekan sesama penjaga perlintasan kereta api Stasiun Pondok Jati.

Ipul tidak ingat persis kapan peristiwa ini terjadi, tetapi ada satu waktu saat rekannya sedang giliran mengatur arus lalu lintas di sana, ada sepasang orang tua yang mengendarai motor. Mereka terjebak di tengah rel kereta api.

"Palang sudah diangkat, teman saya suruh maju aja tabrak kendaraan di depan biar mereka maju. Didorong maju biar ngelewatin rel. Mereka maju, tapi enggak senang," ungkap Ipul.

Baca juga: Diduga Terserempet Kereta, Pria Ditemukan Tewas di Tepi Rel Jatinegara

Meski perlakuan rekan Ipul menyelamatkan nyawa mereka, sepasang orang tua itu tidak senang.

Mereka pun pulang untuk mengadukan kejadian itu kepada saudaranya.

"Orangnya balik lagi sambil bawa enam atau tujuh orang, teman saya dipukulin," ungkap dia.

Meski demikian, Ipul tetap tabah menjalani pekerjaannya itu. Bagi Ipul, mendulang uang dari pengendara yang baik hati sambil menyelamatkan nyawa orang adalah sesuatu yang sepadan untuk dilakukan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com