Namun, dokter forensik RS Polri belum bisa menyimpulkan apakah dua luka tusuk di badan korban merupakan faktor penyebab kematiannya.
"Hasil perkiraan sementara memang ditemukan luka tusuk di perut kanan dan pinggul sebelah kiri," kata Yogen
"Nanti kami menunggu hasil lengkap autopsinya karena itu hasil sementara dulu untuk perkembangan dari penyelidikan," sambung dia.
Sisir CCTV
Yogen mengatakan, polisi belum menemukan bukti terbaru dari penyisiran di lokasi penemuan mayat pria yang organnya hilang ini.
Saat ini, polisi hanya dapat menemukan beberapa alat bukti di antaranya sejumlah bungkus rokok dan celana pria.
Namun, belum dipastikan bahwa barang-barang tersebut berkaitan dengan kasus kematian pria tersebut.
"Sampai saat ini belum (ada bukti baru), tapi karena korban berjenis kelamin laki-laki, segala yang menyangkut dengan laki-laki kami kumpulkan," kata Yogen.
"Yang kemarin ditemukan celana laki-laki di situ celana pelaku atau bukan, kami masih belum tau yang penting diambil dulu aja," tambah dia.
Baca juga: Polisi Sisir CCTV Selidiki Temuan Mayat yang Organ Tubuhnya Hilang di Depok
Kendati begitu, Yogen menyebutkan, pihaknya tetap berupa untuk mencari bukti terbaru, dengan mengedepankan penyisiran kamera pengawas atau CCTV di sekitar TKP.
"Sementara masih pemeriksaan saksi, sisir TKP mencari barbuk, mencari seputaran CCTV, apakah ada yang mengarah ke lokasi," ucap Yogen.
Jauh dari pemukiman
Adapun lokasi penemuan mayat pria tanpa busana di Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis (11/5/2023) malam, jauh dari permukiman warga.
Pengamatan Kompas.com, mayat tersebut ditemukan di tengah-tengah kebun tak terurus yang berada di tepi Jalan Akses Podomoro, RT 002 RW 013, Tapos, Depok.
Jarak antara TKP dengan Jalan Raya Tapos, sekitar satu kilometer. Di sekitar jalan besar tersebut terdapat permukiman warga.