Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Penemuan Mayat di Depok, Sempat Dikira Perempuan karena Kelaminnya Hilang

Kompas.com - 15/05/2023, 08:54 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polisi terus menyelidiki kasus penemuan mayat di semak-semak kebun, Tapos, Depok, Jawa Barat.

Jasad korban ditemukan tepat di bawah pohon pisang dengan kondisi ditutupi beberapa potong kedebong hingga daun pisang.

Posisi mayat tertidur miring, tetapi kedua tangannya melintang ke belakang. Kaki kiri dan kanan menekuk dengan lutut hampir menyentuh perut.

Awalnya, mayat tersebut sempat dilaporkan berjenis kelamin perempuan karena tak ada alat kelaminnya.

Namun, dugaan itu terbantahkan setelah dokter forensik Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, mengeluarkan hasil otopsi sementara, Jumat (12/5/2023).

Baca juga: Penemuan Mayat Pria Tanpa Busana di Tapos Depok, Dua Organ Tubuh Ini Hilang

Dalam hasil otopsi sementara itu menyatakan bahwa jasad tersebut adalah berjenis kelamin pria.

Korban merupakan seorang pria paruh baya. Usianya berkisar 49 hingga 65 tahun dan memiliki tinggi badan 162 sentimeter.

"Pemeriksaan otopsi sementara di mana hasilnya bahwa korban dinyatakan berjenis kelamin laki-laki," kata Yogen kepada wartawan, Jumat.

Organ yang hilang

Yogen mengatakan, ada beberapa bagian organ tubuh pada mayat yang hilang, di antaranya ialah tenggorokan hingga kerongkongan.

"Organ leher (korban) tidak ditemukan. Jadi, batang tenggorokan, kerongkongan, tulang rawan dari gondok itu tidak ada," kata Yogen.

Kendati demikian, Yogen belum dapat memastikan apakah hilangnya organ leher itu akibat tindakan kekerasan.

Baca juga: Mayat Tanpa Busana yang Ditemukan dI Depok Ternyata Laki-laki

Selain itu, alat kelamin mayat tersebut juga hilang. Namun, polisi belum mengetahui secara pasti apa penyebab hilangnya alat kelamin pria tersebut.

"Jadi tidak bisa disimpulkan oleh dokter ya, apakah itu hilang karena pembusukan atau hilang disengaja," ucap Yogen.

Polisi sejauh ini hanya memang menemukan ada tanda-tanda kekerasan pada korban, yakni dua luka tusuk di badannya.

Namun, dokter forensik RS Polri belum bisa menyimpulkan apakah dua luka tusuk di badan korban merupakan faktor penyebab kematiannya.

"Hasil perkiraan sementara memang ditemukan luka tusuk di perut kanan dan pinggul sebelah kiri," kata Yogen

"Nanti kami menunggu hasil lengkap autopsinya karena itu hasil sementara dulu untuk perkembangan dari penyelidikan," sambung dia.

Sisir CCTV

Tim inafis Polres Metro Depok tengah melakukan identifikasi mayat perempuan yang ditemukan tanpa busana di kebun, Jalan Raya Tapos, Tapos, Depok, Kamis (11/5/2023)KOMPAS.com/M Chaerul Halim Tim inafis Polres Metro Depok tengah melakukan identifikasi mayat perempuan yang ditemukan tanpa busana di kebun, Jalan Raya Tapos, Tapos, Depok, Kamis (11/5/2023)

Yogen mengatakan, polisi belum menemukan bukti terbaru dari penyisiran di lokasi penemuan mayat pria yang organnya hilang ini.

Saat ini, polisi hanya dapat menemukan beberapa alat bukti di antaranya sejumlah bungkus rokok dan celana pria.

Namun, belum dipastikan bahwa barang-barang tersebut berkaitan dengan kasus kematian pria tersebut.

"Sampai saat ini belum (ada bukti baru), tapi karena korban berjenis kelamin laki-laki, segala yang menyangkut dengan laki-laki kami kumpulkan," kata Yogen.

"Yang kemarin ditemukan celana laki-laki di situ celana pelaku atau bukan, kami masih belum tau yang penting diambil dulu aja," tambah dia.

Baca juga: Polisi Sisir CCTV Selidiki Temuan Mayat yang Organ Tubuhnya Hilang di Depok

Kendati begitu, Yogen menyebutkan, pihaknya tetap berupa untuk mencari bukti terbaru, dengan mengedepankan penyisiran kamera pengawas atau CCTV di sekitar TKP.

"Sementara masih pemeriksaan saksi, sisir TKP mencari barbuk, mencari seputaran CCTV, apakah ada yang mengarah ke lokasi," ucap Yogen.

Jauh dari pemukiman

Adapun lokasi penemuan mayat pria tanpa busana di Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis (11/5/2023) malam, jauh dari permukiman warga.

Pengamatan Kompas.com, mayat tersebut ditemukan di tengah-tengah kebun tak terurus yang berada di tepi Jalan Akses Podomoro, RT 002 RW 013, Tapos, Depok.

Jarak antara TKP dengan Jalan Raya Tapos, sekitar satu kilometer. Di sekitar jalan besar tersebut terdapat permukiman warga.

Posisi mayat pria tertidur miring, tetapi kedua tangannya melintang ke belakang. Kaki kiri dan kanan menekuk dengan lutut hampir menyentuh perut.

Dari jalan, keberadaan mayat itu sulit terlihat karena tertutup ilalang setinggi kira-kira satu meter. Terdapat banyak pohon pisang yang tersebar di sisi kebun.

Menurut warga setempat, jalanan itu memang jarang dilintasi. Tak ada penerangan di sepanjang jalan itu.

Pihak kepolisian pun telah membentangkan garis polisi di jalan setapak ke arah kebun untuk mengamankan TKP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDB Online, Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah Bagi Oknum Jual-Beli Kursi Sekolah

PPDB Online, Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah Bagi Oknum Jual-Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com