Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahar bin Smith Ditembak Orang Tak Dikenal, Ini Sederet Jejak Kontroversialnya: Pernah Bikin Petugas Bandara Dipecat

Kompas.com - 15/05/2023, 14:53 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Bahar bin Smith seperti tak pernah bisa lepas dari sorotan publik. Bahkan, beberapa kali sikap dan tindak-tanduknya itu berurusan dengan kepolisian.

Belum lama ini, pemuka agama itu ditembak orang tak dikenal pada Jumat (12/5/2023) di sekitar Kantor Pusdiklat Dishub, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Iman Imanuddin berujar, polisi telah membentuk tim untuk menyelidiki laporan yang disampaikan pihak Bahar, termasuk olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Bahar bin Smith Lapor Polisi, Mengaku Ditembak Orang Tak Dikenal di Bogor

"Kami juga akan memintai keterangan terhadap saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut," ucap Iman, Senin (15/5/2023).

Sebelum penembakan itu terjadi, sejumlah kasus kontroversial juga pernah terjadi pada Bahar. Bahar juga pernah mendekam di penjara atas berbagai kasus pidana yang menimpanya.

Marah saat petugas Avsec dipecat karena dirinya

Bahar bin Smith naik darah usai mengetahui tiga petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Soekarno-Hatta yang mengawal dirinya dipecat.

Kekesalan Bahar bin Smith disampaikannya melalui sebuah video singkat di akun YouTube Sayyid Bahar Bin Sumaith Official.

Baca juga: Kasus Penembakan Bahar bin Smith, Polisi Sebut Ada Luka di Perut Korban

Bahar bin Smith lantas membicarakan prosedur operasional standar (standard operating procedure/SOP) mengenai petugas Avsec yang tidak boleh mengawal penumpang pesawat.

Namun, ia mempertanyakan mengapa SOP tersebut seolah hanya berlaku kepada dirinya, tetapi tidak bagi tokoh agama lainnya.

Tiga petugas Avsec Bandara Soekarno-Hatta diberhentikan karena dianggap melakukan pelanggaran berat.

Petuga itu dianggap meninggalkan area kerja tanpa melapor ke atasan langsung, lalu melakukan penjemputan dan pendampingan terhadap penumpang.

Baca juga: Bahar bin Smith Naik Darah karena 3 Petugas Avsec yang Kawal Dirinya Dipecat

Dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian berbau SARA

Pada akhir 2021, Bahar dilaporkan dua kali atas dugaan kasus penyebaran ujaran kebencian, yaitu pada 7 Desember dan 17 Desember 2021.

Bahar diduga menyebarkan ujaran kebencia secara daring terhadap individu atau kelompok berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Dalam laporan itu, Bahar dikenakan pelanggaran Pasal 28 ayat 2 JO Pasal 45A Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), dan atau Pasal 14 dan 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Baca juga: 3 Petugas Avsec Bandara Soekarno-Hatta Dipecat gara-gara Jemput dan Kawal Bahar bin Smith, Aziz Yanuar: Berlebihan dan Zalim

Tersangka penghinaan Jokowi

Bahar pernah ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan kasus ujaran kebencian pada 2018.

Halaman:


Terkini Lainnya

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Megapolitan
[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

Megapolitan
Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com