JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan berjanji untuk memperbaiki aspal yang rusak akibat proyek penggalian saluran air di Jalan Pejaten Raya, Jakarta Selatan.
"Kami telah bermohon ke Sudin Bina Marga Jakarta Selatan untuk dibantu melakukan pengaspalan ulang," ujar Kepala Seksi Pembangunan dan Peningkatan Drainase Sudin SDA Jakarta Selatan Horas Yosua saat dihubungi, Selasa (16/5/2023).
Sudin Sumber Daya Air telah mengirimkan surat permohonan nomor e-0167/KR.01 ke Sudin Bina Marga pada 4 Mei 2023.
Sebab, pengaspalan jalan merupakan wewenang Sudin Bina Marga, bukan Sudin SDA.
"Suratnya sudah kami berikan dan secara lisan juga sudah saya tanyakan ke rekan-rekan Sudin Bina Marga, rencananya (pengaspalan ulang) dilakukan pekan depan," tutur Yosua.
Baca juga: Bekas Galian Saluran Air di Pejaten Bikin Jalan Berlubang dan Bergelombang, Warga: Tolong Diperbaiki
Adapun saluran air yang dibangun di Jalan Pejaten Raya ditutup menggunakan satu bak kontrol.
Bak kontrol berfungsi untuk menampung sementara air hujan dan akses maintenance saluran air di bawahnya.
"Kalau kami inginnya supaya air bisa langsung masuk ke dalam boks itu (bak kontrol). Jadi sebisa mungkin dipertahankan supaya tetap ada jalur air ke bawah tanah," papar Yosua.
Namun, semua keputusan soal pengaspalan ada di tangan Sudin Bina Marga.
"Kalau saran kami cenderung tetap mempertahankan supaya air hujan bisa masuk, tapi kan yang lebih tahu Sudin Bina Marga, jadi kami percayakan seluruhnya," imbuh Yosua.
Baca juga: Jalan Pejaten Raya Rusak akibat Proyek Galian Saluran Air, Dinas SDA Janji Segera Perbaiki
Diberitakan sebelumnya, Jalan Pejaten Raya rusak akibat proyek galian saluran air yang dikerjakan oleh Sudin SDA Jakarta Selatan.
Pengerjaan saluran air sekaligus bak kontrol itu dilakukan Juni tahun lalu dan baru selesai pada Maret tahun ini.
Namun, usai proyek selesai, jalanan menjadi berlubang dan bergelombang. Bahkan, lubang galian hanya ditutup seadanya dengan semen dan balok beton.
Pantauan Kompas.com pada Kamis (11/5/2023), ada sebuah lubang yang hanya ditutup dengan batu besar.
Baca juga: Pak Heru, Kabel di Gunung Sahari Sudah Dirapikan, tapi Masih Semrawut!
Sementara itu, bekas galian lainnya ditutup dengan cetakan semen berbentuk persegi panjang setelah proyek saluran air selesai.
Akibatnya, ada celah di tepi semen penutup lubang bekas galian jalan. Celah pada penutup lubang itu memiliki kedalaman lebih kurang 10-15 cm. Hal itu mengganggu pengendara yang melewati kawasan ini.
Selain itu, bekas galian membuat jalan bergelombang. Imbasnya pengendara memilih untuk menghindari jalan itu.
Banyak pengendara motor yang berjalan di jalur berlawanan untuk menghindari lubang ataupun jalanan bergelombang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.