Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Kepastian Hukum dalam Kasus Lansia Tewas Ditusuk Tetangga di Depok

Kompas.com - 19/05/2023, 09:15 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang lansia bernama Rosmini (61) meninggal dunia usai ditusuk tetangganya, I (28) di Kampung Bulak Barat, Cipayung, Depok, Kamis (18/5/2023).

Peristiwa terjadi ketika korban sedang berbelanja sayuran di warung yang jaraknya tak jauh dari kediamannya.

Belum diketahui secara pasti motif dari penusukan ini.

Pihak keluarga korban berharap ada kepastian hukum atas kasus yang menimpa mereka, sehingga pelaku bisa diproses secara pidana dan diberikan hukuman setimpal.

"Dari keluarga kalau untuk pelaku, harapan besar kami itu diproses. Tetap kami kawal sampai ada hukuman pidana. tetap harus diproses secara hukum," ujar Ardiansyah, anak korban, Kamis (18/5/2023).

Baca juga: Sedang Belanja Sayur, Lansia Tewas Ditusuk Tetangga di Depok

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Pancoran Mas Iptu Abu menegaskan bahwa penyidik masih terus menyelidiki kasus penusukan itu.

Pelaku yang sudah ditangkap juga masih menjalani pemeriksaan.

"Pelaku masih kami proses dulu. Masih pemeriksaan," jelas Abu.

Kronologi penusukan

Kejadian penusukan Rosmini berawal ketika dia sedang berbelanja di warung sayur bersama sejumlah warga lainnya pada Kamis pagi sekitar pukul 08.30 WIB.

"Kejadian sekitar pukul 08.30 WIB. Pelaku tetangga samping kanan rumah korban," ujar Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Elni Fitri saat dikonfirmasi, Kamis.

Secara tiba-tiba, I berlari dari dalam rumahnya sambil membawa gunting, lalu menusuk Rosmini. Akibatnya, korban mengalami luka di bagian punggung.

Baca juga: Penusuk Lansia di Depok Diduga ODGJ, Polisi Bakal Periksa Kejiwaan Pelaku

Usai penusukan itu, Rosmini berusaha berlari menghindari I.

Tetapi, pelaku mengejar korban hingga terjatuh dan kembali menusuknya menggunakan gunting.

Setelah melancarkan aksinya, I langsung kabur ke dalam rumahnya dan menguncinya dari dalam.

Sementara itu, Rosmini yang mengalami luka berat di bagian punggung dan leher langsung dievakuasi warga. Dia meninggal dunia saat akan mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Setelah melakukan penusukan pelaku melarikan diri ke rumahnya. Warga di lokasi langsung menolong korban, dibawa ke Rumah Sakit Citama," ungkap Fitri.

Warga yang geram akhirnya memaksa masuk ke rumah pelaku dan menangkapnya, lalu diserahkan kepada aparat kepolisian.

Diduga ODGJ

Berdasarkan hasil penyelidikan awal, penyidik mendapatkan informasi bahwa pelaku diduga memiliki gangguan kejiwaan.

Untuk itu, kata Fitri, penyidik akan memeriksa lebih lanjut kondisi kejiwaan pelaku. Langkah ini guna memastikan apakah pelaku merupakan orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) atau tidak.

"Iya pelaku diduga ODGJ. Tetapi tentu kami akan observasi dulu," kata Fitri.

Baca juga: Pelaku Penusukan Lansia di Depok Tinggal di Sebelah Rumah Korban

Sementara itu keluarga Rosmini berkeberatan pada pihak kepolisian yang dianggap terlalu cepat menyampaikan keterangan bahwa pelaku penusukan I diduga ODGJ.

Ardiansyah mengungkapkan, pelaku berinisial I (28) dalam kehidupan sehari-hari tak terlihat memiliki gangguan kejiwaan.

Dalam beberapa pertemuannya, Ardi menyebut I dapat beraktivitas normal seperti masyarakat pada umumnya.

"Keluarganya si pelaku ini bilang kalau pelaku ini ODGJ. Katanya ODGJ. Tapi kalau menurut saya itu baru klaim saja," ujar Ardiansyah kepada Kompas.com, Kamis (18/5/2023) malam.

"Ini enggak, saya lihat dia bebas berkeliaran ke mana-mana. Saya lihat dia sehat-sehat saja, bisa belanja ke warung, bisa bayar, minta kembalian," sambungnya.

Baca juga: Tetangga Penusuk Lansia di Depok Ancam Bunuh Korban Sehari Sebelum Kejadian

Untuk itu, Ardi berharap agar polisi tak langsung mengamini keterangan soal pelaku memiliki gangguan kejiwaan tanpa ada pembuktian.

Sebab, pihak keluarga Rosmini khawatir jika narasi pelaku ODGJ yang terbentuk dapat membuat penyidik tak memproses I secara hukum.

"Jadi saya berharap ada pembuktian dulu, telusuri dulu. Jangan langsung dikategorikan. Kami akan terus mengawal dan melanjutkan proses hukum kasus ini," pungkas Ardi.

Adapun sampai saat ini, kasus penusukan Rosmini oleh I masih terus diselidiki oleh Unit Reskrim Polsek Pancoran Mas bersama Satreskrim Polres Metro Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com