Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Warga Nekat Menyeberang di Pelintasan KA Stasiun Cakung yang Ditutup

Kompas.com - 19/05/2023, 13:15 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga nekat menyeberangi pelintasan rel kereta api di Stasiun Cakung, Jakarta Timur.

Padahal, di sisi pelintasan itu dipasang besi pembatas agar tak dilalui orang ataupun kendaraan.

Di tepi pelintasan juga ada trotoar setinggi sekitar satu setengah jengkal sehingga kendaraan tak bisa melintas.

Baca juga: Pengap dan Ngos-ngosan, Sejumlah Penumpang Buka Masker Saat Naik Tangga Stasiun Cakung

Meskipun demikian, pantauan Kompas.com di lokasi, Jumat (19/5/2023), warga tetap nekat menyeberangi pelintasan itu dari arah Jalan Raya Stasiun Cakung. Mereka masuk melalui celah besi pembatas.

Bahkan, ada beberapa orang datang menggunakan sepeda motor. Mereka memarkirkan motornya di tepi jalan sebelum menyeberangi pelintasan.

Tak lama kemudian, mereka kembali menyeberangi pelintasan dari arah Jalan I Gusti Ngurah Rai dengan membawa kantong belanjaan, lalu pergi mengendarai motornya lagi.

Pelintasan kereta api di Stasiun Cakung, Jakarta Timur, Jumat (19/5/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Pelintasan kereta api di Stasiun Cakung, Jakarta Timur, Jumat (19/5/2023).
Di sana, seorang penjaga sesekali memantau pelintasan yang berjarak sekitar 20 meter dari akses masuk Stasiun Cakung. Namun, penjaga itu tidak menegur warga yang menyeberang.

Baca juga: Tersiksa Saat Menapaki Anak Tangga Stasiun Cakung...

Menurut keterangan Dosi (68), warga setempat yang sering menggunakan KRL dari Stasiun Cakung, pelintasan itu sudah ditutup sejak lama.

"Sebelum ada tambahan rel, pelintasan masih dibuka. Sejak jadi ada empat rel, ditutup. Tapi masih ada yang nekat lewat, cuma kalau saya enggak berani," kata Dosi.

Senada dengan Dosi, Putri (26) juga mengatakan bahwa pelintasan sudah dipasangi besi pembatas sejak lama.

Oleh karena itu, Putri memilih menyeberang melalui jembatan stasiun dari Jalan Raya Stasiun Cakung menuju Jalan I Gusti Ngurah Rai.

"Membahayakan juga lewat situ karena kan dipalang, takutnya enggak ada penjaga dan orang enggak bakal tau kalau ada apa-apa. Takutnya tiba-tiba ada kereta melintas," ucap Putri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Megapolitan
Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Megapolitan
Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Megapolitan
2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com