Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Heri Korban Tragedi Trisakti Mengaku Didatangi Utusan Mahfud MD, Ditanya Mau Minta Apa

Kompas.com - 19/05/2023, 11:46 WIB
Rizky Syahrial,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lasmiati (64), ibu salah satu korban Tragedi Trisakti 1998 Heri Hartanto, mengaku didatangi utusan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD beberapa minggu lalu.

Menurut Lasmiati, utusan Mahfud MD datang untuk menyelesaikan kasus kematian anaknya yang terjadi 25 tahun lalu.

"Saya ketemu perwakilan Mahfud MD, tangan kanannya. Jenderal siapa ya, datang ke rumah beberapa minggu lalulah. Kalau enggak salah dua minggu lalu," ujar Lasmiati saat ditemui Kompas.com, Rabu (17/5/2023).

Baca juga: Mobil Sedan Heri Korban Tragedi Trisakti yang Jadi Kenang-kenangan Ibunda...

Selain utusan dari Kemenkopolhukam, pertemuan itu juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Total ada enam orang yang datang ke kediaman Lasmiati untuk membahas penanganan Tragedi Trisakti.

Pertemuan itu dilandasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pelaksanaan Rekomendasi Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat.

"Kan ada inpres waktu Presiden Joko Widodo umumkan, jadi penyelesaian yang non-yudisial," kata Lasmiati.

"Kemarin datang ke rumah ini ada enam orang, termasuk jenderal itu ya, saya lupa namanya," imbuh dia.

Baca juga: Mengenang Heri Hartanto Korban Tragedi Trisakti, Sosok Perhatian dan Pekerja Keras

Keenam orang tersebut datang untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan keluarga Lasmiati. Mendengar pertanyaan itu, Lasmiati menjadi bingung.

"Mereka datang ke sini nanya ke saya minta apa, yang dibutuhkan apa. Ya kalau pihak keluarga tidak mau apa-apa, enggak pantas minta-minta kalau menurut saya," ujar Lasmiati.

"Saya bilang, 'Ya minta apa, Pak?' Kan sudah 25 tahun lalu kasusnya," tambah dia.

Keenam orang itu tetap menanyakan hal yang sama. Lasmiati akhirnya meminta jaminan hari tua untuk dia dan suami.

Baca juga: Cerita Lasmiati Izinkan Militer Gali Kubur Heri Korban Tragedi Trisakti: Saya Pikir Mau Cari Keadilan...

Sebab, Lasmiati tidak mengerti apa yang dimaksud dengan menuntaskan kasus dengan cara non-yudisial.

"Habis saya minta apa. Mereka kalau mau menuntaskan dengan cara non-yudisial, itu kan, kami pihak keluarga enggak ngerti. Kami hanya bisa dengarkan saja," tutur Lasmiati.

"Kalau saya minta apa-apa, memangnya anak saya jual nyawa, kan enggak ya," ucap dia.

Lasmiati tetap ingin Tragedi Trisakti 1998 diselesaikan secara terbuka dan dituntaskan sampai ke akar-akarnya.

"Saya bilang, 'Selesaikan saja kasus ini, kalau bisa sampai akar-akarnya'. Terus mana pelakunya siapa, kalau bisa pelaku itu minta maaf sama keluarga," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com