Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Nahas Anak dan Ayah Hanyut di Selokan, Keduanya Ditemukan Meninggal Dunia

Kompas.com - 23/05/2023, 07:57 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Nasib nahas menimpa D, seorang anak yang baru genap berusia 4 tahun bersama ayahnya, R (37). Mereka meninggal dunia usai hanyut terseret arus di selokan.

Pada Minggu (21/5/2023) malam, daerah Pamulang, Tangerang Selatan dilanda hujan deras sejak sore hingga malam hari. Peristiwa nahas terjadi pukul 17.00 WIB.

Baca juga: Hujan Deras, Ayah dan Anak Hanyut di Selokan Pamulang

Kala itu, D tengah bermain hujan bersama kakaknya, H, dan lima temannya di dekat rumah, Jalan Pondok Cabe, Pamulang.

Namun, tak disangka D terpeleset dan masuk ke selokan sedalam satu meter dengan ukuran 2x3 meter.

Hanyut terbawa arus

Kondisi selokan tempat hanyutnya balita berinisial D di Pondok Cabe, Pamulang, memiliki kedalaman sekitar satu meter dan tidak ada pembatas di sisinya. Pijakan di sekitar selokan juga berlumut dan licin. Menurut keteranagan warga sekitar, ketika banjir, ketinggian air bisa mencapai dua meter.KOMPAS.com/FIRDA JANATI Kondisi selokan tempat hanyutnya balita berinisial D di Pondok Cabe, Pamulang, memiliki kedalaman sekitar satu meter dan tidak ada pembatas di sisinya. Pijakan di sekitar selokan juga berlumut dan licin. Menurut keteranagan warga sekitar, ketika banjir, ketinggian air bisa mencapai dua meter.

D hanyut terbawa derasnya arus selokan yang cukup kencang saat hujan deras. Terlebih kedalaman selokan menjadi tinggi.

Warga setempat menyebut muka air di selokan mencapai dua meter saat hujan menerpa.

"Kronologinya bahwa anak ini sedang bermain lalu terpeleset di selokan terbawa arus dan kebetulan kemarin hujan," Kepala Pelaksana Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel Sutang Supriyanto saat diwawancarai di rumah duka korban daerah Pondok Cabe, Tangsel, Senin.

Ayah ikut hanyut

Tak dinyana, ayah D, R, yang mendengar anaknya hanyut, langsung menyceburkan diri ke selokan demi menyelamatkan sang buah hati.

Takdir berkehendak lain, R ikut hanyut dalam peristiwa itu.

Dia ditemukan meninggal dunia tiga kilometer dari lokasi kejadian. Sementara D ditemukan lebih jauh, pada radius 4,5 kilometer, dalam posisi telungkup dan tersangkut ranting di kali Pesanggrahan.

Baca juga: Anak dan Ayah Hanyut di Pamulang, Satu Ditemukan Meninggal Dunia

"Ditolong sama orangtuanya, orangtuanya pun juga terbawa arus. Keduanya sudah diketemukan oleh BPBD, Pol PP, ada Damkar dan juga relawan semua," ucap Sutang.

Satgas BPBD menerjunkan kurang lebih 20 orang. Keseluruhan ada 70 anggota petugas gabungan yang ikut mencari D dan R.

D sempat minta kue ultah

Duka atas kepergian D bukan hanya dirasakan keluarga, tetapi juga warga. Sebab, korban seharusnya merayakan ulang tahun.

Pada Senin, D genap berusia 4 tahun. Namun, di hari ulang tahunnya, D justru ditemukan meninggal dunia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com