Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Seorang Ibu Digotong Petugas di Stasiun Tanah Abang, Ternyata Pelaku Pencopetan

Kompas.com - 26/05/2023, 10:15 WIB
Rizky Syahrial,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di media sosial, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang perempuan paruh baya digotong oleh petugas stasiun KRL Tanah Abang.

Dalam video yang beredar, perempuan berbaju coklat itu digotong oleh tiga petugas di peron stasiun.

Petugas keamanan memegang kepala hingga kaki perempuan itu, lalu menggotongnya ke suatu tempat.

Sebuah borgol juga tampak terpasang di tangan kiri perempuan itu.

"Saya enggak kabur, tolong, saya minta maaf," ujar perempuan itu sambil meronta-ronta. 

"Diam makanya, diam," kata salah satu petugas.

Baca juga: Padat Penumpang KRL di Stasiun Tanah Abang, Warga: Ramai tetapi Tertib...

Rupanya, perempuan itu ditangkap petugas karena sebelumnya baru saja mencopet telepon seluler salah satu penumpang.

Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan membenarkan kejadian itu.

Leza mengatakan, pelaku mencuri ponsel milik penumpang lain saat berada di gerbong kereta.

"Untuk kejadian pencopetan di Stasiun Tanah Abang benar adanya. Terduga pelaku seorang perempuan yang diduga melakukan pencurian sebuah handphone milik pengguna lain," ujar Leza saat dikonfirmasi, Jumat (26/5/2023).

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh INFO JAKARTAPUSAT (@info_jakartapusat)


Menurut Leza, aksi kriminal pelaku itu terjadi pada Kamis (25/5/2023) pukul 19.15 WIB.

Perempuan itu memanfaatkan momen gerbong kereta yang padat untuk melancarkan aksinya.

Setelah tertangkap dan diamankan petugas, pelaku mengakui perbuatannya.

"Terduga pelaku mengakui bahwa telah melakukan tindakan pencurian. Kejadian pada pukul 19.15 WIB di Commuter Line 2136 (Tanahabang-Parungpanjang)," ucap Leza.

Atas tindakan tersebut, pelaku saat ini sudah dibawa ke Polsek Metro Tanah Abang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: Stasiun Tanah Abang Dibangun Ulang agar Bisa Tampung 300.000 Penumpang KRL

Leza mengimbau kepada pengguna kereta api untuk tetap waspada jika terjadi pencurian di dalam rangkaian kereta.

"Segera melaporkan apabila terjadi tindakan yang mencurigakan kepada petugas," ucap dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com