Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Toko Legendaris di Bogor, Berdiri Sebelum Indonesia Merdeka dan Tetap Eksis hingga Sekarang

Kompas.com - 30/05/2023, 10:35 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Toko Mega Segar di Kota Bogor, Jawa Barat, dikenal sebagai toko pakaian dengan kualitas asli alias original.

Toko yang berada di Jalan Suryakencana ini menjual berbagai produk fesyen, mulai dari celana jins, jaket kulit, sepatu, sandal, hingga parfum.

Namun, siapa sangka Toko Mega Segar sudah ada sebelum Indonesia merdeka dan masih bertahan hingga sekarang.

Eksistensi toko yang berdiri sejak 1942 ini dapat dilihat dari masih adanya pelanggan setia di tengah maraknya bermunculan toko-toko modern dan gempuran toko online.

Baca juga: Citos Tetap Berjaya Kala Mal Legendaris di Jakarta Satu Per Satu Tumbang...

Meski terlihat jadul, namun barang-barang yang dijual di toko ini tidak sembarangan.

Merk-merk Levis, Wrangler, Lea, hingga Adidas terpampang di etalase toko. Bahkan, merek jadul Amco dan Erviti juga bisa ditemukan di toko ini.

Sang pemilik toko, Wijaya Harlim mengatakan, ia hanya menjual produk asli alias original. Tak ada barang-barang palsu atau KW di tokonya.

"Di sini yang dijual semuanya ori," kata Wijaya, saat dijumpai, belum lama ini.

Om Awi, begitu ia disapa, menceritakan bahwa sebelum menjadi toko pakaian, Toko Mega Segar dulu dikenal sebagai toko sembako.

Di tahun 1960-an, sang ayah Lim Way Yin memutuskan beralih berjualan pakaian yang bertahan hingga sekarang.

Baca juga: 9 Tempat Makan Legendaris di Bogor

Awi mengatakan, setelah ayah dan kakaknya meninggal, dirinya pun melanjutkan usaha tersebut.

"Jadi turun-temurun lah jalanin usaha toko ini," ucap Awi.

Awi mengungkapkan, selama puluhan tahun toko itu berdiri, bentuk bangunannya sengaja dipertahankan dan tidak diubah untuk menjaga nilai historis.

Plafon tokonya masih berbentuk anyaman bambu yang di cat putih. Beberapa poster jadul hingga barang-barang klasik juga terpampang.

Penataan barang dagangan celana jins dan jaket kulit pun masih menggunakan metode lama, yaitu dengan cara digantung.

Sandal-sandal dan sepatu kulit zaman dahulu masih terjejer rapi di dalam etalase. Bahkan korek api gas hingga parfum merek jadul juga bisa ditemui.

Baca juga: Roti Lauw yang Legendaris dengan Gerobak Khasnya, Tetap Eksis di Cikini dan Gondangdia...

"Dari dulu sampai sekarang bentuknya seperti ini, gak ada yang berubah," sebutnya.

Bicara soal harga, lanjut Wijaya, dibanderol dengan nilai yang bervariatif tergantung merknya.

Untuk celana jeans merk Levis misalnya, ia membanderol mulai dari harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Sementara untuk produk fashion lainnya seperti sandal kulit dijual dari harga Rp 190.000-an.

"Harganya sesuai dengan kualitas barang, karena yang dijual di sini kan ori semua," tuturnya.

Ia mengaku, tak khawatir rugi dengan harga yang dijualnya. Sebab kata dia, tokonya sudah punya pangsa pasar tersendiri dan memiliki pelanggan tetap.

Apalagi, sambung dia, di akhir pekan banyak pembeli yang datang ke tokonya terutama yang berasal dari luar Bogor.

"Pernah sda pelanggan yang datang ke sini beli celana jins harganya Rp 4 juta. Ada juga yang datang nyari merk-merk jadul," bebernya.

"Jadi mereka yang datang rata-rata sudah tau kalau toko ini menjual barang-barang asli. Enggak hanya merk-merk terkenal aja, yang jadul juga ada di sini," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

Megapolitan
Bawaslu Depok Tidak Temukan Jejak Dugaan Supian Suri Lakukan Politik Praktis

Bawaslu Depok Tidak Temukan Jejak Dugaan Supian Suri Lakukan Politik Praktis

Megapolitan
KPU Jakarta Bakal Luncurkan Maskot dan Jingle Pilkada 2024

KPU Jakarta Bakal Luncurkan Maskot dan Jingle Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 25 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 25 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Megapolitan
Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Megapolitan
Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

Megapolitan
Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com