Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haruskah Kaesang Maju Jadi Wali Kota Depok?

Kompas.com - 01/06/2023, 10:30 WIB
Larissa Huda

Penulis

"Nah, terobosan ini yang tidak diambil oleh pemimpin yang sekarang. Yang dicari kemauan untuk membangun. Yang kami lihat Kaesang punya kemampuan itu," ucap Icuk.

Baca juga: Alasan Dukung Kaesang Jadi Wali Kota Depok, PSI: Masyarakat Antusias

Lobi-lobi politik

Hingga saat ini, belum ada pernyataan Kaesang masuk dalam partai politik. Namun, kata Icuk, hal itu tak jadi soal lantaran jadi anggota parpol hanya sebagai tanda remi Kaesang masuk gelanggang politik.

Saat ini, PSI berfokus untuk menyiapkan kendaraan politik bagi putra bungsu Jokowi itu. Pasalnya, kata Icuk, butuh setidaknya enam kursi di parlemen bagi PSI untuk bisa mencalonkan Kaesang.

"Tidak menutup kemungkinan kami akan bersafari politik bertemu dengan parpol lain untuk ikut sertakan mereka dalam pencalonan Kaesang ini," kata Icuk.

Icuk menilai, sudah ada beberapa partai yang mulai memberikan sinyal positif untuk mendukung Kaesang untuk maju jadi orang nomor satu di Depok, di antaranya Gerindra, PAN, Golkar, dan PKB.

"Tinggal lobi-lobi politik saja kan ini. Itu tugas kami siapkan kendaraan dan koalisinya untuk supaya bisa jalan betul-betul untuk memajukan kota depok," tutur Icuk.

Baca juga: Muncul Wacana Kaesang Diusung Partai Gerindra pada Pilkada Solo 2024, Gibran: Idealnya dari PDI-P

Kalkulasi politik

Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai PSI mencoba menangkap momentum Pilkada 2024 untuk menyorong Kaesang yang notabene anak presiden.

Menurut Arif, sorongan PSI pada Kaesang tidak lepas dari kalkulasi politik, baik itu secara probabilitas kemenangan maupun strategi partai melakukan branding untuk mendompleng popularitas.

"Saya kira dua hal itu yang melatarbelakangi kenapa menyorong nama Kaesang," ucap Arif.

Selain itu, Arif juga melihat wacana pengusungan Kaesang ini sebagai momentum cek ombak. Apabila ini ditangkap oleh pendukung Kaesang maka akan menjadi keseriusan politik.

"Apabila direspons publik secara luas serta dapat dukungan masif, saya kira momentum itu akan diambil Kaesang untuk maju dalam Pilkada Kota Depok," kata Kaesang.

Baca juga: Kaesang Cengengesan Tanggapi Wacana Jadi Wali Kota Depok, Pengamat: Boleh Santai tapi Sisipkan Sikap Tegas

Selain itu, Arif melihat kepemimpinan anak muda itu akan dilihat memilik karakter yang progresif. Namun, kata dia, yang akan menjadi tantangannya adalah mereka biasanya minim pengalaman.

Namun, apabila melihat dari sisi demografi penduduk Indonesia itu didominasi oleh generasi Z dan milenial. Bahkan pada 2024, pemilih milenial diperkirakan sebanyak 60 persen.

"Sehingga ketika seorang pemimpin masih muda tentu dia akan memahami masyarakat milenial, di sisi lain dia bisa menjawab tantangan dan perubahan zaman," tutur Arif.

Pilkada Depok 2020 memang dimenangkan oleh kelompok Golput. Namun, Arif melihat ada dua karakteristik golput di sana, yaitu kelompok apatisme dan kelompok yang kritik pada sistem pemerintahan selama ini.

"Jika golputnya sebagai bentuk kritik terhada pemerintah, itu menjadi peluang Kaesang untuk meyakinkan melalui program dan kampanye yang bisa ajak pemilih kelompok ini," ucap Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com