Namun, Suwarto ingin menyelesaikan dulu pesanan lekker pembeli yang tidak begitu banyak, baru memeriksa tabung gas nanti.
"Cuma bingung mau melayani pembeli dulu atau periksa gasnya dulu. Ya sudah, layani lah dulu, cuma beli 10.000 doang, pas dibuka gerobaknya ternyata sudah api semua, muka saya terbakar sedikit," jelas dia.
Baca juga: H-1 Balap Formula E Jakarta 2023, 40.000 Tiket Ludes Terjual
Masih banyak suka-duka lain yang dialami Suwarto dalam 25 tahun ke belakang. Termasuk jauh dari keluarganya di Kudus dan harus hidup seorang diri menyiapkan segala keperluan hidup serta kebutuhan jualannya.
"Saya pulang kampung itu nggak tentu, setahun sekali, bisa empat bulan sekali, bisa Lebaran ketemu Lebaran baru pulang," tutur dia.
Kendati begitu, Suwarto mengaku tidak pernah ingin menyerah dan terpikir untuk pulang kampung saja.
"Kalau saya enakan di Jakarta jualan lekker, dipikir-pikir balik kampung pun mau kerja apa?" pungkas dia sembari tertawa kecil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.