JAKARTA, KOMPAS.com - Konflik pencaplokan air yang dilakukan oleh pemilik (rumah toko) Jalan Niaga, Blok Z4 Utara dan Blok Z8 Selatan, Puit, Penjaringan, belum juga selesai.
Polemik antara pemilik ruko dengan Ketua RT 011/03, Riang Prasetya, seolah belum pernah berhenti sejak bahu jalan dan saluran air itu dibongkar pada Rabu (24/5/2023) lalu.
Pemilik ruko yang diduga telah mencaplok lahan untuk memperluas bangunan sejak 2019 memprotes pembongkaran itu. Bahkan, perdebatan masih terjadi usai ruko itu dibongkar.
Pemilik ruko tak langsung merapikan area yang sudah dibongkar itu. Saluran air yang dibongkar membuat kondisi bak kontrol bolong dan hanya ditutup dengan polikarbonat.
Dalam rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, seorang perempuan yang merupakan pelanggan di ruko terjeblos setelah menginjak polikarbonat penutup saluran air.
Perempuan itu diketahui baru saja keluar dari restoran Tambogi. Perempuan tersebut berjalan dengan santai tanpa melihat ke arah depan.
Tanpa sadar, dia menginjak polikarbonat itu hingga akhirnya terjeblos ke dalam saluran air yang sebelumnya dibongkar. Orang di sekitar lokasi berusaha menolong agar ia bisa keluar dari lubang.
"Keesokan harinya, orang SDA datang ke lokasi dan justru malah cor saluran air itu dengan beton," tutur Ketua Forum Warga Pluit Eddie Kusuma Pandjaitan, Senin (5/6/2023).
Baca juga: Riang Prasetya Sebut Karyawatinya Diteror Usai Pembongkaran Ruko Pluit
Pemilik ruko di Blok Z4 Utara kebingungan dengan tindakan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara itu. Pasalnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang membongkar penutup saluran air.
Saluran air yang sebelumnya dijadikan sebagai bak kontrol dan dianggap mencaplok, kini justru dicor petugas Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara.
"Gila enggak? Yang cor itu SDA. Setelah orang jatuh, itu SDA datang, bikin tutup semua, matikan saluran air semua. Bayangkan coba?" ucap Eddy.
Atas kejadian ini, Eddie yang mewakili para pemilik ruko mengaku kebingungan. Sebab, saluran air yang dulu dianggap sengaja ditutup dan dicaplok itu kini justru dicor Sudin SDA.
Baca juga: Rakyat Miskin Ditindak Cepat, tapi Pembongkaran Ruko di Pluit Lambat, Pemkot Jakut Tak Adil!
Padahal, kata Eddie, sebelumnya para pemilik ruko telah membuat bak kontrol untuk mengecek saluran air. "Tadinya kan ada conblock, bagus," tutur Eddie.
Sebelumnya, deretan ruko yang ada di jalan itu ramai-ramai mencaplok saluran air dan bahu jalan untuk melebarkan ruang usahanya.
Menurut Riang, seharusnya Jalan Niaga Blok Z, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, memiliki lebar 18 meter. Namun, jalan tersebut diserobot oleh pemilik ruko sehingga hanya tersisa tujuh meter saja.
Berdasarkan hasil pendataan, keberadaan bagian ruko yang mengokupasi fasilitas umum tersebut tidak memiliki izin, yang berdampak penyempitan ruang.
Baca juga: Dulu Dipaksa Bongkar, Kini Saluran Air Ruko di Pluit Dicor Sudin SDA gara-gara Makan Korban
Rencana pembongkaran ini pun mendapatkan perlawanan dari sekelompok orang yang mengaku karyawan pemilik ruko sejak Selasa hingga Rabu (24/5/2023).
Satpol PP akhirnya membongkar lahan yang melanggar garis sempadan bangunan (GSB) dan izin mendirikan bangunan (IMB) tersebut dibongkar paksa, pada Rabu (24/5/2023).
(Penulis : Baharudin Al Farisi | Editor : Ihsanuddin, Irfan Maullana)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.