Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Tingkat Wisata Transjakarta Ramai Peminat, Bisa Keliling Jakarta Gratis!

Kompas.com - 11/06/2023, 11:30 WIB
Xena Olivia,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Fasilitas bus tingkat wisata Transjakarta rupanya masih diminati. Pada Minggu (11/6/2023), warga berbondong-bondong  datang ke Halte IRTI Monas, Gambir, Jakarta Pusat, untuk menjajal sensasinya.

Pengamatan Kompas.com, warga sudah  mengantre sejak lama. Ada yang sudah satu jam, ada pula yang baru 30 menit. Mereka menunggu dengan duduk tanpa alas di lantai halte maupun berdiri.

Calon penumpang didominasi keluarga, yakni ayah, ibu dan anak-anaknya. Namun, ada pula calon penumpang yang merupakan sekumpulan teman atau sepasang kekasih. 

Baca juga: Bus Wisata Gratis Monas-PIK Beroperasi Setiap Hari mulai 22 Mei 2023

 

Bus pertama dengan rute Monas-Pantai Maju, Pantai Indah Kapuk (PIK) tiba sekitar pukul 10.30 WIB. Petugas kemudian meminta warga merapikan antrean dalam dua baris sebelum masuk ke dalam bus.

Dibutuhkan waktu cukup lama sejak  orang pertama masuk hingga antrean terakhir yang telah disesuaikan dengan kapasitas bus. Sebab, setiap penumpang mesti tapping terlebih dulu di mesin yang disediakan di pintu bus. 

Sebelum bus tiba, Kompas.com mencoba berbincang dengan beberapa orang yang berencana naik bus tingkat tersebut. Salah satunya adalah warga Bekasi, Aqila (16). 

Ia yang datang bersama teman-teman mengaku, ingin menikmati suasana Ibu Kota dari dalam bus tingkat itu. 

"Mau jalan-jalan, mumpung hari Minggu," kata Aqila. 

Warga lainnya bernama Susi (28) juga mengungkapkan hal senada. Apalagi, bus tingkat wisata itu tidak ditarik biaya sepeser pun. 

"Naik bus wisata, bisa keliling Jakarta gratis," tutur Susi. 

Baca juga: Cara Naik Bus Wisata Gratis Rute Monas-PIK, Tap Kartu Saja

Sementara Ari (25) mengaku, baru pertama kali naik bus tingkat wisata ini. Sejak Minggu pagi, ia jalan-jalan bersama sang kekasih, Naila (22) di Monas. 

Saat melewati halte IRTI, ia melihat ada papan berisi informasi soal bus wisata ini. Maka, ia dan Naila pun memutuskan untuk menjajalnya sebelum pulang.

"Tadinya mau pulang, lihat halte ramai jadi penasaran. Jadi mau coba ikut menunggu," kata Ari.

Bus tingkat wisata Transjakarta diketahui ada dua jenis. Pertama yang memiliki atap. kedua, memiliki atap terbuka. Bus yang ditumpangi Aqila, Susan, dan Ari ini adalah jenis yang atapnya tertutup. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com