JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna kereta api yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat mengeluhkan kondisi akses pejalan kaki di sana. Salah satunya adalah Fajar (40).
Tak adanya akses untuk pejalan kaki di pintu masuk selatan membuat ia terpaksa kembali menuju ke arah pintu tengah stasiun.
"Saya tadi sempat tanya satpam dan melihat memang sudah tidak ada (akses pejalan kaki), akhirnya saya jalan ke sini," kata Fajar saat ditemui Kompas.com di pintu masuk akses pejalan kaki Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2023).
Baca juga: Pintu Selatan Stasiun Senen Tak Bisa Dilalui Pejalan Kaki, Warga Kelelahan Jalan Lebih Jauh
Minimnya informasi soal akses pejalan kaki di pintu selatan sampai membuat ia kelelahan.
Menurut Fajar, alangkah baiknya apabila pihak stasiun memberi tanda larangan masuk untuk pejalan kaki di ujung jalan, bukan di depan gerbang parkir otomatis.
"Nah, di ujung jalan seharusnya sudah ada (papan penunjuk larangan masuk pejalan kaki), jadi enggak harus orang jalan lagi ke sini (pintu masuk pejalan kaki) karena kasihan," ucap Fajar.
"Kalau untuk orang seusia saya atau masih muda, enggak masalah jalan kaki. Tapi kasihan kalau sudah lansia harus jalan lagi ke sini," imbuh dia.
Kondisi tidak ramahnya akses pejalan kaki juga terlihat di area trotoar sekitar stasiun.
Baca juga: Kalimat Porter, Mau Dibantu? yang Keluar dari Mulut Danuji Selama 33 Tahun Bekerja di Stasiun Senen
Trotoar yang seharusnya digunakan pejalan kaki dari akses pintu selatan, justru diserobot para pengendara motor dan pengemudi ojek online yang memarkirkan kendaraannya di sana.
Beberapa sepeda motor terparkir paralel di atas trotoar, sedangkan para pengemudi ojol asyik duduk di bawah pohon rindang.
Maju sedikit ke arah akses pejalan kaki, belasan gerobak pedagang kaki lima juga berjejer mencaplok trotoar.
Berbagai pedagang ada di sana, antara lain penjual mi ayam, penjual minuman ringan, siomay, dan batagor.
Gerobak itu dijajarkan di sisi kiri jalan. Namun, bangku-bangku plastik untuk tempat duduk pelanggan berada di atas trotoar.
Rendy (26) seorang pengguna kereta, mengaku sedikit terganggu dengan kondisi di sekitar Stasiun Senen yang tidak teratur.
Akses pejalan kaki yang berada di pinggir jalan itu justru membuat kondisi jalan semakin padat.