Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD DKI Mengeluh Kerap Telat Terima Gaji

Kompas.com - 12/06/2023, 16:59 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Karyatin Subiantoro mengeluhkan soal pembayaran gajinya yang sering terlambat setiap bulannya. 

Ia menyebut, gaji yang dibayarkan Pemprov DKI kepada para anggota dewan kerap melewati tanggal yang sudah ditentukan.

Keluhan itu disampaikan Karyatin dalam rapat kerja Komisi A DPRD DKI bersama sejumlah pejabat Pemprov DKI Jakarta, Senin (12/6/2023).

"Ini juga pertanyaan anggota dewan. Kami tuh sering ada keterlambatan pembayaran. Ini apa mekanismenya?" kata Karyatin.

"Saya merasa tak enak saya kalo ditanya teman-teman anggota dewan juga enggak tahu," sambung Sekretaris Komisi A DPRD DKI itu.

Baca juga: PJLP DKI Masih Digaji dengan UMP 2022, DPRD DKI: Ini Kesalahan Fatal

Keluhan Karyatin itu langsung dijawab oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretariat DPRD DKI, Augustinus.

Ia mengatakan, keterlambatan pembayaran gaji anggota dewan biasanya disebabkan karena waktu gajian berbenturan dengan hari libur.

Dengan demikian, pencairan upah anggota dewan itu disesuaikan dengan hari kerja.

"Contoh pada tanggal 1 (Juni) minggu lalu. Itu kan tanggal merah, lalu hari Jumat (tanggal 2 Juni) itu cuti bersama, baru dibayar tanggal 5. Kami juga (digaji) tanggal 5, telat juga," kata Agustinus.

Baca juga: DPRD DKI Minta Jakpro Segera Evaluasi Untung Rugi Ajang Formula E

Menurut Agustinus, pihaknya tetap berupaya agar pembayaran gaji anggota dewan bisa dilakukan tepat waktu. 

Bahkan, hal itu telah dikoordinasikan dengan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI.

Namun, Augustinus mengaku tak mengetahui mengapa pencairan gaji dari BPKD masih terlambat.

"Mohon izin ibu BPKD, kami juga ditanyakan itu kenapa tanggal 1 kok tetap gak bisa berproses walaupun usulan pembayaran gajinya dari Sekretariat DPRD tidak pernah telat," katanya.

Baca juga: DPRD DKI Keluhkan Sopir Bus Transjakarta Kerap Kebut-kebutan dan Sewenang-wenang

Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Manajemen Standar Belanja BPKD DKI, Meriani Mandyara tak dapat memberikan alasan pasti mengenai pembayaran gaji dewan yang terlambat.

Menurut Meriana, BPKD DKI selalu memproses permintaan Surat Pengajuan Dana (SPD) sesuai urutan.

"Pada intinya kami di BPKD itu memproses berdasarkan listing yang sudah ada. Itu insya Allah akan segera berproses pak. Tidak ada niatan untuk memperlambat. Itu langsung di proses," kata Meriana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com