Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Keluhkan Sopir Bus Transjakarta Kerap Kebut-kebutan dan Sewenang-wenang

Kompas.com - 07/06/2023, 17:25 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin mengeluhkan layanan bus transjakarta dan jaklingko.

Keluhan itu berkait dengan sikap sopir jaklingko terhadap penumpang. Selain itu, sopir bus transjakarta juga mendapat sorotan karena disebut sering kebut-kebutan di jalan.

"Yang sering dikeluhkan itu saya juga cek itu ke Instagram mirip-mirip yang disampaikan. Terutama terkait dengan layanan sikap sopir atau attitude sopir dan suka kebut-kebutan," ujar Suhud dalam rapat bersama Transjakarta, Rabu (7/6/2023).

Berdasarkan keluhan yang diterima Suhud dan juga pengalamannya menumpang bus transjakarta, sopir sering kali langsung tancap gas usai menaikkan atau menurunkan penumpang.

Baca juga: Gayung Bersambut, Transjakarta Siapkan Bus untuk Pegawai Bandara Soekarno-Hatta

Suhud menduga, para sopir langsung melaju kencang karena mengejar target perjalan 35 menit antar-halte yang diterapkan di tiga rute transjakarta.

"Enggak tahu apakah karena mengejar target 35 menit sehingga penumpang baru naik langsung cus gitu kan, sehingga banyak yang ngeluh sampai ngebut, gitu," kata Suhud.

Selain masalah kecepatan, Suhud juga menerima keluhan soal tindakan sewenang-wenang sopir jaklingko terhadap penumpang.

Namun, dia tidak menjelaskan secara terperinci tindakan sewenang-wenang apa yang dimaksud, dan di mana peristiwa itu terjadi.

Baca juga: Akibat Sopir Tabrak Pohon di Pulogadung, Satu Penumpang Jaklingko Terjepit Kursi

Suhud hanya mengatakan bahwa keluhan soal sopir yang sewenang-wenang dan kerap kebut-kebutan di jalan perlu disikapi secara serius oleh jajaran PT Transjakarta.

"Begitu juga jaklingko. Karena gratis atau gimana jadi masyarakat itu sering disewenang-wenangkan dalam tanda kutip ya," ungkap Suhud.

"Saya kira penting untuk disikapi karena ini yang dirasakan langsung oleh masyarakat dan juga yang disampaikan," ucap dia.

Sebagai informasi, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan layanan bus transjakarta dari satu titik ke titik lainnya di Ibu Kota bisa tercapai dalam waktu 35 menit.

"Kami akan coba untuk memecahkan rekor 35 menit dari beberapa titik di wilayah Jakarta," ujar Direktur Operasi dan Keselamatan PT Transjakarta Daud Joseph, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/5/2023).

Baca juga: Saat Transjakarta Janjikan Waktu Tempuh Ragunan-Kuningan 35 Menit agar Warga Beralih ke Transportasi Publik

Ia mencontohkan, layanan bus transjakarta dari Ragunan atau Fatmawati menuju Kuningan nantinya bisa ditempuh dalam waktu 35 menit.

Kemudian, dari Cililitan atau sekitarnya menuju Kuningan juga bisa ditempuh dalam waktu 35 menit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com