Sebagian luka bahkan dinilai sembuh dengan sendirinya karena tak mendapat pertolongan pertama.
"Luka-luka di sekujur tubuh Siti kebanyakan berbekas dan berwarna hitam. Diduga tidak pernah dibawa ke dokter," kata Kun.
Oleh karena itu, saat luka di bagian pergelangan kaki bernanah, Kun langsung memutuskan agar Siti bisa naik ke meja operasi.
Operasi dilakukan supaya jaringan kulit tidak mati dan infeksi menjadi menyebar ke bagian lain.
Baca juga: ART yang Disiksa Majikan di Jaksel Alami Gangguan Psikologis Sampai Kesulitan Bicara
"Selama dirawat lima hari di RSUD M. Ashari Pemalang, korban kami lakukan tindakan operasi supaya luka tak semakin parah," tegas dia.
Dalam sidang sebelumnya yang digelar Senin (5/6/2023), Siti mengaku disiksa sang majikan selama enam bulan penuh.
Salah satu siksaan yang diingatnya adalah ketika majikannya membalurkan sambal di sekujur tubuh hingga organ vitalnya.
"Suatu waktu, dia (Metty) menyuruh pembantu rumah tangga lain ngulek sambal dan dibalurkan ke semua tubuh sampai ke kemaluan saya," ujar Siti di persidangan.
Tak hanya itu, area vital Siti juga pernah dijepit menggunakan alat jepitan.
"Vagina saya dijepit pakai alat jepitan. Bulu kaki saya pernah dibakar," tutur dia sambil menangis.
Baca juga: Perjuangan ART yang Dipukul, Ditendang, hingga Disekap di Kandang Anjing Dalam Mencari Keadilan…
Siti juga pernah dikurung di kandang anjing dan dipaksa memakan kotorannya sendiri.
Hal itu terjadi saat Siti dikurung seharian di dalam kandang anjing dan diikat supaya tidak bisa lepas.
"Kalau saya lapar, disuruh makan kotoran anjing atau kotoran saya sendiri, minumnya pakai air kencing anjing atau saya sendiri," tutur Siti
"Saya diikat dengan borgol di tangan dan kaki. Ditahan serta tidak boleh dilepas selama 24 jam," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.