Rumahnya berada di kawasan Asrama Leoni Blok C, dan jaraknya hanya sekitar 10 meter dari Jalan Bekasi Timur IV.
"Baru masuk rumah, baru mau nyolok HP (di-charge), tau-tau dari luar ada teriakan-teriakan," tutur dia.
Baca juga: Kisah Miswadi Mengais Rezeki di Gang Mayong yang Rawan Tawuran...
Teriakan itu merupakan ajakan untuk tawuran. Kata-kata kasar terselip di dalamnya.
Saat itu, rumahnya dalam keadaan setengah terbuka.
Ia merasa khawatir dan langsung menutup pintu rumah.
"Saya kaget, sudah dengar bunyi lemparan batu. Untungnya pintu saya tutup dan kunci, saya bersembunyi di balik pintu. Tau-tau kaca jendela ditimpukin," ungkap Miswadi.
Mulanya, sekelompok remaja melempari kaca jendela itu menggunakan bebatuan kecil.
Lantaran kaca tidak kunjung pecah, mereka melemparkan sebongkah batu bata.
"Selain kaca, tiga termos plastik saya pecah. Termos beling pecah satu. Setelah dilempari dan mereka kabur, saya cek ke sebelah. Oh, mesin cuci yang di luar dan kaca jendela rumah saya aman," tutur Miswadi.
Saat ini, kaca jendela Miswadi masih dalam keadaan pecah.
Ia belum sempat menggantinya, sehingga area yang pecah hanya ditutup sebuah papan tripleks dari dalam.
Baca juga: Berjualan sejak 1994 di Gang Mayong, Warga Bersyukur Dagangannya Tak Pernah Dijarah
Sebagai informasi, sebagian besar orang lebih mengenal Jalan Bekasi Timur IV sebagai Gang Mayong.
Mayong sebenarnya adalah nama salah satu gang di RW 07, dekat Jalan Bekasi Timur IV.
Namun, tawuran sering terjadi di jalanan itu antara warga Gang Mayong dari RW 07 dan warga dari RW 08. Karena itu, kawasan tersebut sering dilabeli Gang Mayong.
Tawuran besar terbaru terjadi pada 20-21 Mei lalu. Tawuran pertama terjadi pada Sabtu sekitar pukul 15.45 WIB. Pemuda RW 07 disebut menyerang pemuda RW 08.
Dua orang mengalami luka serius akibat disabet senjata tajam sehingga harus dirawat intensif di Rumah Sakit Persahabatan.
Kemudian, tawuran berlanjut pada Minggu pukul 16.00 WIB. Aksi tersebut menyebabkan terbakarnya kendaraan roda dua dan sangkar burung.
Atas peristiwa itu, polisi meringkus total tujuh orang yang terlibat penganiayaan dan perusakan kendaraan.
Rupanya ada pelaku yang bukan berdomisili di daerah itu, melainkan di Matraman dan Kampung Makassar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.