Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Penyakit Menular, Pemprov DKI Diminta Perketat Seleksi Hewan Kurban

Kompas.com - 14/06/2023, 15:41 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Ismail meminta Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) untuk memperketat proses penyeleksian hewan kurban.

Penyeleksian dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit menular, sebelum hewan kurban dijual jelang Idul Adha 2023.

"Pertama kualitas screening ini saya lihat perlu dipastikan oleh Dinas (KPKP)," ujar Ismail usai rapat kerja Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Pemprov DKI Imbau Pengurus Masjid Tak Buang Limbah Pemotongan Hewan Kurban ke Kali

Berdasarkan laporan yang diterima DPRD dari Dinas KPKP, proses screening hewan kurban telah dilakukan sebelum disuplai ke penampungan di Jakarta untuk dijual.

Setiap hewan kurban yang dikirim ke Jakarta disebut harus dilengkapi data screening hasil penyeleksian di tempat.

"Data screening itu untuk membuktikan kondisi kesehatan hewan kurban," kata Ismail.

Sebelumnya, Dinas KPKP DKI Jakarta belum menemukan hewan kurban terpapar penyakit setelah melakukan pemeriksaan beberapa waktu lalu.

Baca juga: Pemkot Bekasi Ingatkan Warga Teliti Beli Hewan Kurban, Kenali Ciri-ciri Penyakit Ini

Pemeriksaan dilakukan sebagai antisipasi merebaknya penyakit menular pada hewan kurban jelang Idul Adha 2023.

"Sampai sekarang ini tidak ada. Semoga tidak ada terjadi (penularan penyakit pada hewan kurban)," ujar Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati saat dihubungi, Senin (5/6/2023).

Berdasarkan hasil pemeriksaan pada hewan kurban, KPKP DKI hanya menemukan masalah kesehatan umum, yakni sakit mata dan kelelahan.

"Yang ditemukan biasanya adalah penyakit sakit mata dan kelelahan. Itu langsung diobati oleh petugas kita di lapangan," kata Suharini.

Baca juga: Pemprov DKI Ingatkan, Tempat Pemotongan Hewan Kurban Harus Punya Penampungan Limbah

Dinas KPKP DKI telah berkoordinasi dengan pemasok hewan kurban yang berada di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampug guna mengantisipasi penyakit menular.

"Jadi kita ketatkan dan kita melakukan rapat koordinasi dengan daerah pemasok di antara Jawa Timur, Jawa Tengah, kampung bahkan, seperti itu," kata Suharini.

Setidaknya ada tiga penyakit yang patut diwaspadai oleh Dinas KPKP DKI, yakni antraks, PMK, dan lumpy skin disease (LSD).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Enggan Tangkap Jali yang Bakar Istrinya, Warga: Tak Mau Ikut Campur, Kami Fokus Tolong Korban

Enggan Tangkap Jali yang Bakar Istrinya, Warga: Tak Mau Ikut Campur, Kami Fokus Tolong Korban

Megapolitan
Lelahnya Jadi PPK Pemilu 2019, Baba sampai Kena Gejala Tipes, Kini Berharap Tak Terulang di 2024

Lelahnya Jadi PPK Pemilu 2019, Baba sampai Kena Gejala Tipes, Kini Berharap Tak Terulang di 2024

Megapolitan
Pengakuan Alung yang Bunuh Pacar di Bogor: Tidur Samping Jasad, lalu Kaget Korban Tak Bangun-bangun

Pengakuan Alung yang Bunuh Pacar di Bogor: Tidur Samping Jasad, lalu Kaget Korban Tak Bangun-bangun

Megapolitan
Kekejaman Alung yang Baru Keluar Bui, Bunuh Pacar di Bogor lalu Rekayasa Kematian Korban

Kekejaman Alung yang Baru Keluar Bui, Bunuh Pacar di Bogor lalu Rekayasa Kematian Korban

Megapolitan
Sebelum Ditinggalkan di Ruko, Alung Sempat Bawa Jasad Pacarnya Menuju Rumah Orangtua Korban

Sebelum Ditinggalkan di Ruko, Alung Sempat Bawa Jasad Pacarnya Menuju Rumah Orangtua Korban

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Baru 3 Hari Keluar Penjara, Alung Bunuh Pacarnya | Pembunuh Imam Masykur Menolak Dihukum Mati

[POPULER JABODETABEK] Baru 3 Hari Keluar Penjara, Alung Bunuh Pacarnya | Pembunuh Imam Masykur Menolak Dihukum Mati

Megapolitan
15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Megapolitan
Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Megapolitan
Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Megapolitan
Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Megapolitan
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Megapolitan
Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Megapolitan
Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Megapolitan
Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Megapolitan
Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com