Mario membentak Rosyid karena tak bisa diam setelah menganiaya D.
Rosyid yang tak terima dibentak akhirnya meminta Mario kartu Identitas. Menurutnya, cara terdakwa berbicara dengan nada tinggi tidak etis.
"Saya sampaikan ya bukan gini caranya, yaudah mana identitasnya keluarin," ujar Rosyid.
Mukanya Mario enggan memberikan kartu Identitasnya. Ia terus berkilah dengan berbagai macam alasan.
Namun, setelah diancam bakal diborgol, terdakwa tiba-tiba luluh
"Pertama ngaku enggak ada, akhirnya saya panggil Pak Burhanudin lagi. 'Bur ambil borgol bur'," tutur Rosyid.
"Pas saya ambil borgol mario agak melemah, lalu dia bilang, 'ya sudah SIM aja ya'," lanjut dia.
Kendati begitu, Mario juga tak memperbolehkan Rosyid menyita SIM-nya. Ia hanya ingin difoto.
"Difoto aja ya kata dia. Terus saya bilang, ya udah tidak apa-apa," beber Rosyid.
Mario, Shane, dan AG disebut sempat mencoba kabur dari TKP penganiayaan.
Rosyid mengatakan, ketiganya memiliki niat jahat itu saat situasi lengah,
"Mereka berita awalnya sempat masuk ke mobil, tetapi saya tegur. Mario dan yang perempuan (AG) akhirnya keluar," cerita dia.
Tapi tak lama setelah itu, Rosyid mengaku mobil Jeep Rubicon tiba-tiba lewat dari TKP.
Rosyid yang awalnya tak tahu siapa yang mengendarai refleks mengabari penjaga yang ada pos depan kompleks.
"Terus saya refleks lapor ke pak Asum. Pak Sum kontak pake HT di depan tutup pintu suruh balik lagi mobilnya," tutur Rosyid.