Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu-ibu Mengaku Karyawan Pabrik "Supplier" Sepatu Demo Jelang Laga Indonesia Vs Argentina, Tuntut Gaji Dibayar

Kompas.com - 19/06/2023, 18:25 WIB
Rizky Syahrial,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perempuan berunjuk rasa di sekitar Pintu 10 Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Senin (19/6/2023).

Pantauan langsung Kompas.com di lokasi, ibu-ibu tersebut melakukan unjuk rasa dengan banner dan poster bergambarkan 'Pay Your Workers' sambil menyebutkan sebuah brand produk olahraga ternama.

Selain itu, mereka juga mengangkat poster bergambar brand ambassador produk tersebut, Lionel Messi.

Baca juga: Suasana Terkini Stadion Utama GBK Jelang Pertandingan Indonesia Vs Argentina

Massa meminta Lionel Messi menyampaikan aspirasi mereka kepada perusahaan itu karena upah mereka belum dibayar.

Diketahui, massa yang mengaku karyawan dan mantan karyawan pabril supplier produk sepatu dan jersey ini meminta upah mereka dibayar oleh perusahaan.

Mereka menggelar unjuk rasa sebelum pertandingan timnas Indonesia vs Argentina yang akan digelar malam ini.

Timnas Argentina dan Lionel Messi diketahui memakai produk brand tersebut sebagai sponsor utama.

Mereka meminta Messi bisa menyuarakan suara para buruh yang memproduksi jersey dan sepatu ini agar dibayar oleh perusahaan.

Baca juga: Penonton Laga Indonesia-Argentina Antusias Padati GBK di Tengah Guyuran Hujan

"Bang Messi idola kami, minta suara kami agar didengar agar perusahaan membayar upah kami," ujar seorang peserta demo di lokasi, Senin.

Selain itu, ia mengatakan, sepatu dan jersey yang dipakai oleh timnas Argentina dan Messi dibuat oleh para ibu-ibu ini.

"Sepatu yang dipakai idola kita, jersey yang dipakai idola kita, kami yang buat, kami yang produksi, tapi buruh tidak dibayar," ujar dia.

Koordinator Lapangan, Emillia Yanti mengatakan, salah satu pabrik di Tanggerang tempat mereka bekerja merupakan salah satu supplier produk olahraga, khususnya sepatu bola.

Namun, upah mereka dikurangi saat pandemi Covid-19 sebanyak 50 persen.

Baca juga: Hujan di Kawasan Stadion GBK, Antrean Penukaran Tiket Indonesia Vs Argentina Lengang

"Saat Covid dipotong 50 persen. Cuti diambil dan dipotong. Buruh juga kehilangan upah sekitar Rp 800.000 sampai Rp 1.200.000," ujar dia di lokasi.

Menurut Yanti, sebagian besar massa yang berunjuk rasa masih bekerja di pabrik supplier perusahaan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Megapolitan
Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Megapolitan
Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Megapolitan
Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Megapolitan
Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Megapolitan
Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Megapolitan
Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Megapolitan
Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Megapolitan
Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Megapolitan
Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Megapolitan
Todong dan Lukai Pengendara Motor di Bekasi, Seorang Bandit Ditangkap Warga

Todong dan Lukai Pengendara Motor di Bekasi, Seorang Bandit Ditangkap Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com