Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luapan Kali Baru Bikin Jalan Raya Bogor Banjir, Muncul Rencana Normalisasi dan Relokasi

Kompas.com - 20/06/2023, 08:47 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

Dengan demikian, titik-titik yang selalu bocor usai diperbaiki tidak lagi akan mengalami kebocoran dalam jangka panjang.

Normalisasi Kali Baru

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengatakan hal yang sama.

Ia mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta berencana menormalisasi Kali Baru untuk mengatasi banjir yang merendam Jalan Raya Bogor.

"Ini akan dinormalisasi. Kami masih menunggu dari Dinas SDA. Informasinya untuk itu telah dianggarkan buat pembangunan sheet pile. Nanti sheet pile itu ditinggikan agar air tidak tumpah," kata Anwar di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.

Baca juga: Banjir di Kebon Pala Jatinegara Berangsur Surut

Selain normalisasi, penanganan banjir di sana juga dilakukan dengan membangun crossing saluran air di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur.

Anwar mengatakan, upaya kedua itu dilakukan untuk memecah debit air Kali Baru sehingga tidak meluap ke jalan.

Namun demikian, Anwar tak bisa memastikan waktu pengerjaan normalisasi Kali Baru untuk mengatasi banjir berulang di kawasan itu.

"Saya nunggu dari Dinas SDA. Tugas kami kan hanya mengoordinasikan, buat pengerjaan ini, ini, kemudian memakan waktu sekian hari," kata Anwar.

"Lalu kira-kira seperti apa kalau berdampak, (warga) harap maklum karena mereka membangun di bantaran kali. Dan sudah lama, bukan baru, puluhan tahun," sambung dia.

Relokasi

Anwar menginginkan warga yang tinggal di bantaran Kali Baru direlokasi agar normalisasi kali tersebut dilakukan menyeluruh.

"(Untuk relokasi) lihat nanti pembangunan (sheet pile) seperti apa. Karena yang tahu teknisnya Dinas SDA (Sumber Daya Air), saya hanya menunggu," kata Anwar.

"Kalau saya si kepengin direlokasi semua. Dikosongkan aja semua. Itu keinginan saya loh ya," sambung dia.

Namun, Anwar mengembalikan kebijakan relokasi ke Pemprov DKI Jakarta. Sebab, proyek normalisasi sepanjang lebih dari 250 meter merupakan wewenang Dinas SDA.

"Ada volumenya. Mungkin kalau (panjang tanggul) lebih 250 meter itu kewenangan Dinas. Kalau kami sementara buat beronjong," ucap Anwar.

Baca juga: Wali Kota Jaktim Ingin Warga Bantaran Kali Baru Direlokasi demi Atasi Banjir

Saat ditanya mengenai anggaran normalisasi, Anwar tidak mengetahui secara pasti.

Ia mengaku hanya mengetahui bahwa dana itu sudah dianggarkan.

"Yang tahu itu Dinas SDA, bukan saya. Saya tidak tahu. Saya hanya mengoordinasi ketika ada kejadian seperti ini, apa yang harus kami lakukan sementara," kata Anwar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com