Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Kali Baru Mulai Meluap pada 2000-an, Ketua RT: Turap Mulai Termakan Usia

Kompas.com - 20/06/2023, 20:14 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 001/RW 01 Kelurahan Tengah, O'oh, sudah tinggal di dekat Kali Baru, Jalan Raya Bogor, Kramatjati, Jakarta Timur, sejak 1978.

Pada saat itu, Kali Baru memang sudah sering meluap setiap mendapat air kiriman dari Bogor.

Namun, luapan tidak separah sekitar tahun 2019 lantaran turap di sisi kanan dan kiri kali masih dalam kondisi prima.

Baca juga: Warga Tambal Sendiri Turap Kali Baru yang Bocor di Jalan Raya Bogor Pakai Uang Kas RT

"Tahun 1970-an memang sudah meluap, tapi luapan enggak seperti sekarang, masih sedikit. Mulai parah tahun 2000-an karena kondisi turap mulai bocor sedikit-sedikit," ujar O'oh di Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (20/6/2023).

Pada 1978, turap sudah terpasang di tepi Kali Baru. Namun, kondisi masih bebas dari celah seperti saat ini.

Walhasil, pada saat itu luapan Kali Baru hanya berdampak pada Jalan Raya Bogor. Wilayah permukiman aman dari banjir kiriman.

Pada tahun 2000-an, ungkap O'oh, turap mulai mengalami kebocoran melalui celah-celah yang mulai terlihat.

"Mulai bocor sedikit-sedikit, mungkin karena turapnya termakan usia. Lama kelamaan celahnya semakin besar, dan mulai banjir (permukiman) karena air rembes," terang O'oh.

Pada awal tahun 2000-an, banjir kiriman yang melanda warga setempat tidak terlalu tinggi.

"Cuma pernah tinggi airnya di permukiman, ini pas 2005. Pernah sampai 50 sentimeter. Ini lima tahun pertama setelah terlihat kebocoran pertama di turap," kata O'oh.

Baca juga: Turap Kali Baru di Jalan Raya Bogor Bocor, Warga: Permukiman Banjir karena Airnya Rembes

Langganan banjir

O'oh mengatakan, wilayah RT 001 memang sering banjir sejak dulu. Sebab, permukiman berada di area rendah.

Namun, ada perbedaan pada tinggi genangan air banjir yang disebabkan oleh hujan, air kiriman, serta hujan dan air kiriman.

Banjir akibat terjadinya hujan hanya mencapai kisaran 50 sentimeter.

Namun, banjir akibat air kiriman atau hujan dan air kiriman, tingginya bisa mencapai satu meter.

"Kalau hujan aja di sini, enggak ada kiriman, ya enggak meluap air kalinya. Volume air juga enggak terlalu meningkat," jelas O'oh.

Baca juga: Turap Kali Baru Disebut Banyak Celah dan Sering Bikin Air Bocor ke Jalan Hek Kramatjati

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com