Tim Kompas.com langsung memasuki pintu masuk Stasiun Velodrome.
Saat tap in, kartu elektronik Tim Kompas.com menunjukkan saldo Rp 49.900.
Saat itu, ada satu rangkaian LRT yang sudah menunggu penumpang.
Baca juga: Heru Budi: HUT Ke-496 Jakarta Spesial, Perayaan Terakhir Sebelum Ibu Kota Pindah
Tim Kompas.com langsung memasuki rangkaian kereta dua gerbong yang didominasi warna merah tersebut.
Selain tim Kompas.com, ada sekitar belasan penumpang lain yang juga menuju arah Stasiun Pegangsaan Dua serta satu petugas LRT.
Dua gerbong kereta LRT yang ditumpangi tim Kompas.com tampak lowong. Banyak kursi yang nihil penumpang.
Waktu menunjukkan pukul 11.50 WIB. Rangkaian kereta LRT pun berangkat dari Stasiun Velodrome.
Bunyi mesin terdengar saat rangkaian kereta LRT ini berjalan.
Perhentian pertama dari Stasiun Velodrome-Stasiun Pegangsaan Dua, yakni Stasiun Equestrian, ditempuh dalam waktu sekitar 1-2 menit.
Usai sejumlah penumpang turun, rangkaian kereta kembali berjalan ke perhentian berikutnya, yakni Stasiun Pulomas, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Boulevard Utara, dan Stasiun Pegangsaan Dua.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, penumpang paling banyak turun di Stasiun Boulevard Utara, yakni lima orang.
Selama di perjalanan, ruang gerbong LRT itu terasa cukup dingin.
Perjalanan menggunakan layanan LRT Jakarta tergolong cukup nyaman. Namun, dari Stasiun Boulevard Utara-Stasiun Pegangsaan Dua, kereta LRT ini melewati dua belokan ke arah kanan.
Saat melewati setiap belokan, kereta LRT ini memelankan lajunya. Saat memelankan lajunya, muncul bunyi gesekan antar-besi yang cukup kencang.
Bunyi gesekan ini terdengar oleh penumpang yang berada di dalam gerbong.