Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Biar Enggak Dibohongi Peternak, Jangan Beli Hewan Kurban Online!"

Kompas.com - 23/06/2023, 21:35 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, banyak masyarakat yang sudah mulai mencari hewan kurban.

Namun, menurut cerita Wahyudi (40), salah satu peternak sekaligus penjual sapi kurban di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tidak jarang pembeli tertipu lantaran membeli hewan kurban secara daring.

Hewan kurban pesanan pun tak kunjung datang saat hari H penyembelihan.

"Karena banyak yang modal HP jualinnya, ya ada. Misal difoto sapinya, terus karena bukan pedagang sapi dan ngawur aja harga sapinya, sapinya engga sampai ke pembelinya," tutur Wahyudi saat ditemui Kompas.com di lokasi penjualan kurban Pasar Minggu, Jumat (23/6/2023) siang.

Baca juga: Waspada Penyakit Lato-lato pada Hewan Kurban, Pembeli Diimbau Cek Bentol di Kulit Sapi

Dia pun menyarankan pembeli untuk datang langsung ke lokasi penjualan daripada membeli secara online. 

Selain sudah pasti, pembeli juga bisa memilih dan mengecek kondisi fisik calon hewan kurbannya.

"Biar enggak dibohongi sama peternak sapi, jangan beli online dan COD (bayar di tempat). Lihat langsung di lapangan, langsung cek fisik dengan harga segini, biar nggak ditipu sama pedagang nakal," saran Wahyudi.

Sebab, dengan melihat langsung, pembeli juga bisa tahu apakah hewan kurban pilihannya dalam keadaan sehat atau tidak.

Baca juga: Penjual Hewan Kurban Rogoh Kocek Rp 285 Juta untuk Bawa Ratusan Sapi dari Bima ke Setiabudi

"Kalau sapi kurang sehat itu mengantuk, malas makan, malas jalan, telinganya panas, hidungnya meler ingusan. Itu tanda sapi kurang fit, sebaiknya dihindari saat pembelian," jelas dia.

Sedangkan untuk perkiraan harga, agar tidak tertipu dengan harga hewan kurban yang mencurigakan, misal terlalu mahal atau terlalu murah, bisa mengecek harga daging kiloan di pasar.

"Terus biar pembeli tahu harganya, bisa dari bobot, misal bobot 500 kilogram kali harga pasar Rp 60.000 per kilogram, ya harga sapi sekitar Rp 30 juta," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com