Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Pekerja Kantoran di Jakarta: Sudah Naik Transportasi Umum, tapi Tetap Kena Macet

Kompas.com - 03/07/2023, 12:08 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Permasalahan kemacetan di DKI Jakarta bukanlah hal baru.

Bagi warga yang hidup bertahun-tahun di Ibu Kota, macet sudah jadi makanan sehari-hari.

Memasuki usia yang ke-496, DKI Jakarta masih belum bisa mengentaskan masalah kemacetan.

Kondisi ini tentunya dikeluhkan oleh warga, khususnya para pekerja kantoran yang tiap pagi dan sore hari harus berkutat dengan kepadatan lalu lintas.

"Saya kerja sejak 2018. Yang enggak enaknya itu di Jakarta kemacetannya ya. Sampai sekarang pun belum ada solusi yang nyata," ujar Hafizhah (28), pegawai swasta di kawasan Jakarta Selatan, dikutip Senin (3/7/2023).

Baca juga: Susah banget Cari Kerja di Jakarta, Gelar Sarjana Kayaknya Tak Cukup Buat Kerja Kantoran

Hafizhah sebenarnya menggunakan transportasi umum sebagai sarana mobilitasnya di Ibu Kota.

Namun, hal itu tidak lantas membuatnya terhindar dari kemacetan. 

Sebab, transportasi umum di Jakarta belum terintegrasi dengan baik sehingga ia juga harus menyambung perjalanan dengan ojek online. 

"Terkadang kita harus putar otak supaya nyampe, harus lewat mana. Kan ini kadang nambah ongkos juga buat naik ojek. Lebih lama waktu perjalanannya juga," kata Hafizhah.

Menurut Hafizhah, kemacetan di Ibu Kota seolah tidak ada habisnya. Baik pagi hari, siang ataupun malam, kepadatan lalu lintas selalu terjadi.

Kemacetan Jakarta terkadang semakin parah ketika sejumlah wilayah di Ibu Kota sedang dilanda banjir, atau terdapat aksi demonstrasi di titik-titik tertentu.

Meski demikian, Hafizhah mau tidak mau harus terus menghadapi kemacetan itu dengan suka cita. 

"Untungnya transportasi publik semakin berkembang ya di Jakarta. Jadi kalau kemana-mana masih bisa mobile lah, naik transjakarta cuma Rp 3.500 bisa kemana-mana," tutur Hafizhah.

Terbantu perbaikan transportasi

Meski kemacetan belum terselesaikan, perbaikan transportasi umum di Jakarta dianggap cukup membantu Hafizhah dan para pekerja lain di Ibu Kota.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com