Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Mencekam Suami yang Bakar Istri dan Anak di Cakung: Bermula dari Teriakan Minta Tolong dan Tubuh Terbalut Api

Kompas.com - 04/07/2023, 07:35 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Situasi pada Rabu (28/6/2023) malam mendadak mencekam saat terdengar teriakan dari rumah seorang pria berinisial US (38) di Cakung, Jakarta Timur.

Ruswanto (39), tidak pernah menyangka teriakan itu merupakan ulah tetangganya yang membakar istri, W (39), dan kedua anaknya N (15) dan K (14) sendiri dari dalam rumah.

Pada saat itu, Ruswanto sedang berada di dalam kontrakan menemani anaknya yang sedang tidur.

Kebetulan, kontrakan Ruswanto berada tepat di sebelah kanan kontrakan US, yaitu di Jalan Inspeksi PPD RT 002/RW 07 Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Baca juga: Tetangga Sebut Suami yang Bakar Istri-Anak di Cakung Sering Cekcok

"Kebakarannya sekitar 21.30 WIB malam, saya tahu ada kebakaran karena ada yang teriak-teriak minta tolong. Saya keluar, ada api menyala," kata Ruswanto, Senin (3/7/2023).

Sempat dikira korsleting

Ruswanto terkejut saat melihat tubuh N dan K yang keluar lebih dulu dari dalam kontrakan dalam kondisi terbalut api. Kemudian diikuti oleh W dan US.

Menurut kesaksian Ruswanto, permintaan tolong diteriakkan oleh N dan K. Ketika itu keduanya berlari sambil terisak karena kepanasan.

Mulanya, Ruswanto mengira teriakan itu berasal dari N dan K yang panik melihat sapi kabur. Sebab, pada saat itu ada empat sapi kurban yang sedang diikat di area berumput dekat sana.

"Kalau kebakarannya, saya awal mengira karena korsleting. Cuma setelah saya tanya kebakaran karena apa, W bilang dia dan anak-anaknya dibakar US. Penyebab dibakarnya enggak cerita," terang Ruswanto.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] DPRD: Orang Depok Belum Tentu Bisa Beresin Depok | Cerita Keluarga Istri yang Dibakar Suami di Cakung

Anak lari ke arah got

Ruswanto melanjutkan, saat keluarga itu keluar dari kontrakan dalam keadaan terbakar, mereka berlari ke arah berbeda. Korban K lari ke arah kiri kontrakan dan menceburkan diri ke selokan.

"K lari ke got sambil teriak, 'Panas! Panas! Tolong! Tolong!' dan nyeburin diri ke got," ungkap Ruswanto.

Ruswanto menyaksikan hal ini saat ia keluar dari kontrakannya usai mendengar teriakan minta tolong dari K, N, W, dan US.

K dan N keluar lebih dulu dari kontrakan usai dibakar oleh US. Teriakan kakak beradik itu sempat membuat Ruswanto salah paham.

Baca juga: Anak yang Dibakar Ayahnya di Cakung Ceburkan Diri ke Selokan Sambil Berteriak Kepanasan

Pelaku ikut bakar diri

US sempat bergulingan di depan kontrakan untuk memadamkan api pada tubuhnya. US diketahui menyiramkan bensin juga ke tubuhnya karena panik melihat korban terbakar.

"Kalau suami (US) cuma pakai celana dalam saja sih, dia guling-gulingan di tanah karena kepanasan," ucap Ruswanto.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com