Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akal-akalan Mario Dandy Libatkan Shane Lukas dan Bohongi Polisi Saat BAP

Kompas.com - 05/07/2023, 09:53 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

"Ada Shane bilang gini, 'Kita pukulin saja Den di dalam'" tanya hakim lagi.

"Enggak ada Yang Mulia, itu saya bikin-bikin," timpal dia.

"Kenapa kamu bikin-bikin, ini bukti tertulis kan!" tanya hakim lagi dengan nada tinggi.

"Ya karena di situ saya mau bilang Shane ini orang yang provokasi saya," tutur Mario.

Mario akui teriak free kick

Mario menyebut Shane tidak pernah nyeletuk kata-kata free kick selama menganiaya korban.

Ia mengaku semuanya keluar dari dalam mulutnya. Teriakan free kick, kata Mario, merupakan celetukan dari yang tiba-tiba saja keluar.

"Shane enggak pernah bilang, 'Den enak nih main bola' dan 'Free kick, sini bos, free kick gini bos'. Semua itu perkataan saya. Dia hanya ngevideoin saja," ungkap Mario.

Percobaan hilangankan rencana penganiayaan

Kuasa hukum D, Mellisa Anggraini menilai ada niat terselubung yang tersirat dalam pengakuan Mario.

Sebab, saat menjadi saksi dalam sidang AG (15), Mario tidak pernah menyinggung soal BAP palsu.

"Keterangannya berbeda dengan dia saat menjadi saksi pelaku anak AG. Jadi sebenarnya mereka memainkan strategi apa? Mau menghilangkan perencanaan penganiayaan?" ujar Mellisa kepada wartawan sesuai sidang.

Baca juga: Fakta dan Dugaan Kasus Pencabulan Mario Dandy terhadap AG, Tak Bisa Disebut Suka Sama Suka

Selain itu, Mellisa mengaku ada keanehan soal BAP palsu yang dinyatakan Mario. Menurut dia, Shane tetap ada celetukan yang membuat Mario mengatakan free kick.

"Waktu rekonstruksi jelas banget, saya ingat dan kami punya rekamannya bahwa Shane memang menyangkal terkait perkataan free kick. Tetapi dia tidak menyangkal soal perkataan ini, 'Den, enak nih main bola'" ujar Mellisa.

Oleh karena itu, Mellisa berharap Majelis Hakim PN Jaksel bisa melihat keanehan dalam persidangan ini dan membuat keputusan yang obyektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com