Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Profil 3 Nama Bakal Cawalkot Depok dari PKS

Kompas.com - 06/07/2023, 12:00 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Depok mengumumkan tiga nama yang terjaring sebagai bakal calon wali kota Depok pada Rabu (5/7/2023).

Ketiganya, yakni Ketua Dewan Kepemudaan Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS Gamal Albinsaid, Juru Bicara Bidang Ekonomi PKS Muhammad Kholid, dan Ketua DPD PKS Depok Imam Budi Hartono.

Baca juga: DPD PKS Umumkan 3 Nama Bakal Cawalkot Depok

Berikut merupakan profil ketiga nama tersebut:

Gamal Albinsaid

Lahir di Malang pada 8 September 1989, Gamal merupakan lulusan S1 Pendidikan Dokter di Universitas Brawijaya (UB), Malang.

Ia melanjutkan studi S2 Ilmu Biomedik di kampus yang sama.

Saat pemilihan presiden (Pilpres) 2019, Gamal menjadi juru bicara calon presiden Prabowo Subianto-calon wakil presiden Sandiaga Uno.

Kemudian, pada 2020, Gamal ditunjuk menjadi ketua bidang kepemudaan DPP PKS.

Selama ini, Gamal belum pernah mengikuti kontestasi pemilihan legislatif mau pun pemilihan kepala daerah.

Baca juga: 3 Nama Bakal Cawalkot Depok dari PKS: Gamal Albinsaid, M Kholid, dan Imam Budi Hartono

Muhammad Kholid

Kholid lahir di Jember pada 26 Maret 1986. Ia mengenyam pendidikan S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI).

Kholid lalu melanjutkan pendidikan S2 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di kampus yang sama.

Kini, Kholid menjadi bakal calon anggota legislatif RI dari PKS. Ia maju dari daerah pemilihan Jawa Barat 6 yang meliputi Kota Depok dan Kota Bekasi.

Imam Budi Hartono

Imam lahir pada 8 Agustus 1968. Ia mengambil jenjang pendidikan S1 di Teknik Petrokimia UI.

Lalu, Imam melanjutkan pendidikan S2-nya di Kajian Stratejik dan Global UI.

Kini, Imam menjabat wakil wali kota Depok. Di parpol, Imam menjabat ketua DPD PKS Depok.

Sebelum menjadi wakil wali kota Depok, Imam tiga kali menjadi anggota DPRD Jawa Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com