Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pengunjung Blok M Square Keberatan Bayar Parkir Dua Kali Berujung Dipecatnya Juru Parkir Nakal

Kompas.com - 07/07/2023, 18:10 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengunjung Blok M Square di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, merasa keberatan karena harus membayar biaya parkir sebanyak dua kali, yakni kepada juru parkir di kawasan tersebut dan saat di pintu keluar menggunakan karcis.

Salah satu pengunjung Blok M Square bernama Andi (40) mengaku bahwa ia selalu membayar parkir sukarela kepada juru parkir. Namun, ia juga harus membayar tarif parkir resmi di pintu keluar.

"Kasih (ke tukang juru parkir) sih, lumayan terasa sih, tapi namanya sedikit-sedikit yaudahlah," ujar Andi saat ditemui Kompas.com di depan gedung Blok M Square, Selasa (4/7/2023).

Meski nominal yang diberikan ke juru parkir hanya Rp 1.000-Rp 2.000, tetapi Andi merasa hal itu akan terasa di kantongnya apabila sering dilakukan, terlebih ia sering mengunjungi Blok M Square menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Pengunjung Blok M Square Keberatan Harus Bayar Parkir Dua Kali

"Maunya ya bayar parkir sekali aja. Apalagi kan bayar parkirnya per jam. Tambah lagi di juru parkir ya. Kalau parkir depan kan sekitar Rp 6.000, kalau di sini ya Rp 2.000, saya selalu bayar sih," tutur dia.

Minta sistem parkir dibenahi

Seorang pengunjung Blok M Square bernama Rahman (20) berharap pihak pengelola mal bisa membenahi sistem manajemen parkir mereka agar membayar di satu pintu saja.

"Pengennya sih biar bayar di depan aja. Soalnya di dalam kan ada tulisan no tipping, harusnya sekali doang di parkir depan. Baru di sini doang sih merasakan (bayar) parkir dua kali," kata Rahman di lokasi, Selasa.

Hal senada juga disampaikan Adit (17) dan Syifa (18). Adit yang datang bersama Syifa ke Blok M Square menggunakan sepeda motor mengaku pernah membayar Rp 5.000 kepada juru parkir yang ada di kawasan tersebut, di luar tarif parkir resmi.

Ia berharap ke depannya bisa membayar parkir satu kali saja di tempat yang seharusnya.

Baca juga: Pengunjung Harap Blok M Square Benahi Sistem Parkir: Baru di Sini Aja Harus Bayar Dua Kali

"Biar duit yang diatur juga enggak keluar lebih lagi," ujar Adit.

"Enggak cuma duit, kalau dibikin satu pintu aja (parkirnya), kita konsumen juga lebih tenang meninggalkan motor," ucap Syifa menimpali.

Bayar seikhlasnya

Guna memastikan apakah pengunjung wajib membayar tarif parkir di luar biaya pada karcis resmi, Kompas.com mencoba bertanya ke beberapa juru parkir di kawasan Blok M Square.

Namun, dari tiga orang juru parkir yang ditemui, hanya satu yang merespons. Sedangkan, dua juru parkir lagi mengaku sedang sibuk menjaga kendaraan dan menolak berbicara.

Menurut pengakuan juru parkir yang enggan disebut namanya, pengunjung yang membayar kepadanya adalah mereka yang memarkirkan kendaraan di luar basement mal.

Baca juga: Juru Parkir Blok M Bantah Mewajibkan Pengunjung Bayar: Seikhlasnya...

Sedangkan yang parkir di dalam basement mal hanya membayar sekali saja sesuai tarif pada karcis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com