Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Penataan Ulang Terminal Pulogadung yang Terganjal Kios-Kios Liar

Kompas.com - 08/07/2023, 08:58 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terminal Pulogadung di Jakarta Timur bakal ditata ulang guna menghilangkan kesan negatif dan kumuh. 

Namun, rencana penataan ulang ini menemui hambatan karena kios liar yang berada di kawasan terminal itu menolak untuk digusur.

Kepala Terminal Pulogadung Suratman mengatakan, penataan ulang terminal ini sudah direncanakan sejak 2021, namun belum terealisasi hingga saat ini.

Dalam penataan ulang, kios-kios liar yang letaknya sederet dengan WC umum pada sisi kanan pintu keluar terminal akan digusur.

"Memang sudah dari 2021 akan ada peremajaan terminal. Pembenahan dari pedagang-pedagang liar atau rumah tinggal liar tanpa izin," tutur di lokasi, Jumat (7/7/2023).

Baca juga: Hilangkan Kesan Kumuh dan Negatif, Terminal Pulogadung Bakal Ditata Ulang

Menurut Sutarman, para penghuni kios liar itu telah menyalahkan izin penggunaan bangunan karena beraktivitas tepat di atas saluran air.

Kehadirannya mengganggu kenyamanan masyarakat karena terminal jadi terlihat kumuh.

"Makanya harus ada pembenahan, di antaranya pembongkaran kios-kios dan tempat tinggal yang sudah bertahun-tahun di sini," ucap dia.

Sudah diperingati tiga kali

Hingga saat ini, belum ada penghuni kios melakukan pembongkaran mandiri.

Padahal, pihaknya sudah melayangkan surat pemberitahuan dan sosialisasi terkait penataan ulang terminal sebanyak tiga kali.

"Surat pemberitahuan sudah diberikan dari 2021 sampai dengan 2023. Sudah ada tiga kali pemberitahuan dari UPT Terminal Angkutan Jalan," kata Suratman.

Baca juga: Kios Liar di Terminal Pulogadung Bakal Digusur, Penghuni Sudah 3 Kali Diberi Peringatan

Surat pemberitahuan dan sosialisasi pertama dan kedua dilakukan pada 2021.

Sementara surat pemberitahuan dan sosialisasi ketiga dilakukan pada Juni 2023.

Surat pemberitahuan itu berisi imbauan bahwa akan ada pembongkaran kios terkait penataan ulang Terminal Pulogadung.

Pemberian surat dan sosialisasi dilakukan dengan mengunjungi masing-masing kios.

"Untuk kios yang kosong, kami menempelkan surat pemberitahuan di pintu," jelas Sutarman.

"Soal sosialisasi, kami juga lakukan agar mereka paham bahwa terminal harus difungsikan semestinya, bukan milik mereka pribadi," imbuh dia.

Minta diberikan lapak pengganti

Penataan ulang Terminal Pulogadung disambut dengan penolakan keras dari penghuni kios.

Padahal, kata Suratman, mereka menduduki lahan yang dimiliki oleh pemerintah.

"Bentuk penolakannya dengan mendatangi kantor. Sudah dua kali, dan bertemu dengan saya langsung untuk berdialog," ucap dia.

Para penghuni kios berdialog untuk meminta solusi, yakni mendapatkan ganti tempat.

Baca juga: Kios Liar di Terminal Pulogadung Bakal Dibongkar, Penghuni Minta Dicarikan Lapak Baru

Sebagai informasi, beberapa penghuni memanfaatkan kios sebagai tempat untuk membuka usaha seperti warung dan jasa tambal ban.

Namun, ada pula yang mendirikan kantor organisasi masyarakat (ormas) dan menjadikan kios sebagai tempat tinggal.

Rata-rata, yang meminta ganti dalam bentuk penyediaan tempat baru adalah mereka yang membuka usaha.

"Kami tidak bisa sediakan tempat karena satu, mereka di sini tidak dipungut biaya retribusi sejak 2021," jelas Suratman.

"Kemudian, mereka menyalahi penggunaan bangunan. Tadinya hanya untuk berjualan, malah jadi tempat tinggal. Mereka juga mendirikan bangunan di atas saluran air. Itu enggak boleh," imbuh dia.

Penambahan fasilitas

Selain pembongkaran kios, Sutarman mengatakan bahwa sejumlah fasilitas juga akan ditambahkan di Terminal Pulogadung.

Salah satunya adalah taman. Jika deretan kios sudah dirobohkan, taman akan didirikan di sana.

Ruang tunggu para penumpang juga akan diperbaiki supaya masyarakat merasa nyaman saat menunggu transportasi yang hendak ditumpangi.

"Nanti juga akan ada ruang laktasi, dan ruang bermain anak. Kami ingin menghilangkan kesan-kesan negatif terhadap terminal, sehingga orang-orang yang ke sini merasa nyaman dan aman," ucap Sutarman.

Baca juga: Kepala Terminal Pulogadung Akui Banyak Copet Berkeliaran, tapi Kini Sudah Berkurang

Targetnya, penataan ulang akan dimulai dari pembongkaran kios pada tahun ini.

Sementara untuk penambahan atau perbaikan fasilitas terminal, masih akan dirundingkan lebih lanjut.

"Insha Allah tahun ini kios sudah terbongkar semua, tapi ini tergantung pada keputusan UPT Terminal Angkutan Jalan," ungkap Sutarman.

"Saat ini, baru warung-warung yang sebelumnya ada di pinggir jalan saja yang dibongkar. Mereka sementara waktu dipindahkan ke area di dekat bangunan menara," sambung dia.

Adapun penataan ulang akan dilakukan melalui koordinasi dengan pihak kelurahan, kecamatan, Satpol PP, serta instansi lainnya seperti Polri dan TNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Megapolitan
Siswa yang 'Numpang' KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Siswa yang "Numpang" KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Megapolitan
Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Megapolitan
Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com