JAKARTA, KOMPAS.com - Fajar Tri Hadi (21) adalah seorang atlet cabang olahraga (cabor) renang asal Jakarta Timur.
Perjalanannya menjadi seorang atlet cukup panjang dan penuh perjuangan. Pasalnya, ia adalah seorang tunanetra sejak lahir.
Fajar tidak pernah menyangka, anak kecil berusia 12 tahun yang tidak pandai berenang akan tumbuh menjadi seorang atlet berprestasi.
Baca juga: Kisah Atlet Fajar Tri Hadi, Awalnya Penasaran Belajar Berenang, Kini Raih Emas ASEAN Para Games
Perjalanan Fajar meniti karier sebagai atlet bermula dari rasa penasarannya akan olahraga renang.
"Awal belajar berenang itu tahun 2014, pas usia saya 12 tahun, karena bermula dari rasa penasaran," ucap dia di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Senin (10/7/2023).
Rasa penasaran membuat Fajar mengikuti ekstrakurikuler di Panti Sosial Bina Netra (PSBN). Pelatihnya juga berasal dari panti sosial tersebut.
Selama belajar berenang, Fajar mengaku kesulitan karena ia sudah menjadi seorang tunanetra sejak lahir.
Fajar juga khawatir karena ia tidak mengetahui bagaimana rasanya mengapung di air.
Baca juga: Bawa Medali Emas dari ASEAN Para Games 2023, Atlet Renang Diarak ke Kantor Wali Kota Jaktim
Namun, kondisi itu justru membuat Fajar menjadi lebih bersemangat. Pelatih Fajar juga tidak pernah putus asa dalam mengajarinya.
Akhirnya, berenang menjadi salah satu olahraga kesukaannya.
"Cuma ya adaptasinya, diajari menyelam lalu diajari gaya renang, sangat lama juga," jelas dia.
Setelah dua tahun belajar berenang, keterampilan Fajar dalam berenang sempat ditunjukkan di depan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) DKI Jakarta.
Lantaran dinilai bagus, Fajar pun diberangkatkan ke Solo, Jawa Tengah pada 2017.
Ia ditunjuk sebagai salah satu peserta dalam Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) VII.
Momen berenang di depan Kadispora DKI Jakarta disebut memicu serangkaian pertandingan yang membawa Fajar ke ASEAN Para Games 2023.