Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD DKI: Renovasi JIS Lebih Penting daripada Ungkap Kesalahan Pembangunan

Kompas.com - 12/07/2023, 20:15 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyebut ada hal yang lebih penting dibandingkan mengurusi masalah pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).

Hal yang dimaksud Prasetyo adalah merenovasi dan mempersiapkan JIS, agar bisa dipakai untuk perhelatan Piala Dunia U-17.

"Saat ini persoalan JIS sudah ditangani pemerintah pusat, jadi apa lagi? Kalau saya pribadi sekarang mempertimbangan JIS ini urgensinya saat ini untuk kepentingan olahraga," ujar Prasetyo kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (12/7/2023).

"Kita ini mau jadi tuan rumah Piala Dunia U-17. Jadi selama untuk olahraga saya akan mendukung pemerintah pusat," sambungnya.

Menurut Prasetyo, perbaikan fasilitas di stadion maupun di area sekitar lah yang harus menjadi prioritas ketika membicarakan masalah JIS.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Belum Terima Surat Pengajuan Pansus untuk Masalah JIS

Dengan begitu, JIS diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai tempat pertandingan Piala Dunia U-17 ketika Indonesia menjadi tuan rumah.

"Itu kan kita harus perbaiki supaya mereka bisa main. Ini kan istilahnya enggak setahun dua tahun sekali kita ditunjuk. Kalau kita tidak menyediakan medianya ya gimana," ungkap Prasetyo.

Terkait usulan pembentukan panitia khusus (Pansus) untuk mendalami masalah pembangunan JIS, Prasetyo menegaskan bahwa dia masih belum menerima surat pengajuan dari anggota DPRD DKI Jakarta manapun.

Dia mengaku harus mengetahui dan berdiskusi dengan para legislator lainnya untuk mengetahui urgensi pembentukan pansus tersebut.

Baca juga: PSI DKI: Pengusutan Masalah Pembangunan JIS Jangan Sampai Ganggu Persiapan Piala Dunia U-17

"Saya sebagai ketua DPRD kan membawahi 9 fraksi, saya juga kan harus bisa menimbang-nimbang. Apakah ini ada urgensinya?," kata Prasetyo.

Sebelumnya, Sekretaris Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo mengusulkan pembentukan pansus, untuk mendalami kesalahan prosedur pembangunan JIS.

Pasalnya,stadion itu disebut dibangun tidak sesuai panduan perusahaan jasa desain, rekayasa, dan konsultasi asal Inggris, Buro Happold.

"Tidak mengherankan jika banyak sekali kekurangan fasilitas stadion JIS dan jauh dari standar internasional sebagaimana mestinya," kata Dwi Rio.

Sementara itu, dalam keterangan resminya, Buro Happold menyatakan bahwa sejumlah aspek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) tidak sesuai panduan.

Baca juga: Heru Budi Tegaskan Fasilitas JIS Perlu Disempurnakan, Bukan Direvitalisasi

"Hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Happold. Temuan ini telah disampaikan oleh Buro Happold dalam surat terpisah," beber Buro Happold dalam pernyataan klarifikasi yang diterima Kompas.com, Minggu (9/7/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com