Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kasmini Bertahan Hidup di Kolong Tol Cawang-Pluit karena Tak Mampu Mengontrak

Kompas.com - 13/07/2023, 10:42 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta menyimpan cerita bagi kaum urban yang ingin memperbaiki nasib dan mendapatkan kehidupan lebih baik. Kisah tentang Ibu Kota pun tak melulu soal kemegahannya.

Di balik itu semua, ada cerita mereka yang harus pontang-panting mengais rezeki demi mengisi perut. Bahkan, sebagian dari mereka rela tidur di mana saja asalkan bisa bertahan hidup.

Kasmini (54), misalnya, yang memilih tinggal di permukiman liar kolong Jalan Tol Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit Kilometer 17, Jelambar Baru, Jakarta Barat karena tak mampu membayar kontrakan.

"Karena saya enggak mampu bayar. Apalagi anak saya sekolah, saya enggak mampu bayar kontrakan," kata Kasmini saat ditemui Kompas.com di kolong Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Kegelisahan Warga Kolong Tol Cawang-Pluit jika Direlokasi ke Rusunawa, Takut Tak Bisa Bayar Sewa

Meski pengap dan tinggal di rumah tak laik huni, dia bersama sang suami menahan ketidaknyamanan itu demi sesuap nasi.

Kasmini yang tengah duduk di kursi kayu sesekali menatap jalanan di hadapannya. Ia mengingat kembali saat pertama kali merantau ke Jakarta. Sekitar tahun 2001, dia datang lalu menikah dengan sang suami.

Selama itu, Kasmini berpindah-pindah tempat tinggal hingga akhirnya menghuni permukiman di kolong jalan tol sejak empat bulan lalu.

"Enggak (bayar sewa di kolong tol), namanya orang enggak punya duit. Dari mana, kalau utang kan enggak bisa bayar," jelas Kasmini.

Dalam satu bulan, Kasmini hanya perlu membayar Rp 50.000 sebagai uang kebersihan. Di permukiman liar itu, warga mendapat akses air dari sumur dan listrik.

Baca juga: Tolak Pindah ke Rusun, Warga Kolong Tol: Suami Saya Cari Makan dari Mana?

"Kalau saya kayaknya belum (dapat bantuan pemerintah), anak saya dari SD dapat. Terus kayaknya dari SMP sampai SMA enggak," tuturnya.

Khawatir akan kesulitan mencari uang

Kasmini sendiri belum mengetahui rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang bakal merelokasi warga. Namun, bila hal itu terjadi, dia khawatir akan kesulitan mencari uang.

“Kalau seandainya kami dipindahkan, terus suami saya nyari makannya dari mana?,” ungkap Kasmini.

Warga Purwodadi, Jawa Tengah ini berujar, suaminya bekerja sebagai kuli panggul di pasar kawasan Jelambar. Lokasi pasar tersebut berada tak jauh dari hunian mereka di kolong jalan tol.

Suami Kasmini juga mencari pundi-pundi rupiah dengan menjual kembali barang rongsokan, dan bekas kemasan minuman.

Baca juga: Sudah Didata, Warga Kolong Tol Cawang-Pluit Tak Tahu Akan Direlokasi ke Rusunawa

Sementara itu, rusun yang disiapkan untuk warga kolong tol hingga kini belum diketahui dan boleh jadi berjarak cukup jauh dari pasar kawasan Jelambar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com