Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Telur Naik, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Andalkan Pelanggan yang Rutin Beli

Kompas.com - 14/07/2023, 13:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang telur di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, menggantungkan nasib kepada pelanggan karena harga telur naik.

Seorang pedagang bernama Rodiyah (57) mengatakan, ia memiliki lebih dari sepuluh pelanggan yang berprofesi sebagai tukang martabak.

"Rata-rata satu ikat telur ayam, atau 15 kilogram telur itu, dalam sehari dibeli sama mereka," ungkap dia di lokasi, Kamis (13/7/2023).

Baca juga: Harga Telur Ayam di Pasar Induk Kramatjati Tak Kunjung Turun Sejak Idul Fitri

Sementara untuk telur bebek, per hari mereka bisa membelinya sampai dua ikat atau 270 butir.

Rodiyah mengatakan, para langganan memang tetap membeli telur yang dijual terlepas meski harganya naik.

Namun, bukan berarti mereka tidak pernah komplain, terutama saat pembeli martabak sedang sepi.

"Mereka juga komplain, gimana ini harga telur semakin naik tapi harga martabak tetap segitu. Cuma ya mereka tetap beli sih karena butuh telur buat berdagang," ujar Rodiyah.

Walhasil, omzet harian Rodiyah bergantung pada seramai apa para pembeli martabak di kalangan langganannya.

Baca juga: Harga Telur di Pasar Induk Kramatjati Naik, Pedagang: Bingung, padahal Pasokan Lancar

"Kalau langganan saya lagi pada ramai pelanggan, omzet saya bisa Rp 2 juta per hari. Kalau lagi dia lagi sepi, palingan saya dapat Rp 1,5 juta per hari," jelas Rodiyah.

"Bisa dibilang, omzet saya tergantung ke langganan, bukan ke momen kayak hari besar semacam Idul Fitri. Hari-hari begitu cuma pengaruhi harga telur saja," imbuh dia.

Pedagang telur lainnya, Ilyas (72), juga menggantungkan nasib pada para pelanggan            

Ada sekitar 20-30 orang yang sering membeli dagangan Ilyas. Rata-rata, profesi mereka adalah tukang martabak, nasi goreng, dan kerak telor.

Biasanya, mereka membeli 50 sampai 150 butir telur per hari. Namun, jumlah yang dibeli bisa lebih jika mereka sedang ramai pembeli.

Baca juga: Curhat Pedagang Lauk Saat Bahan Pokok Serba Mahal: Kalau Sisa Mending Kasih Tetangga daripada Dijual Murah

"Kalau mereka lagi ramai pelanggan, saya juga ramai pelanggan. Omzet harian saya bisa sampai Rp 3-4 juta per hari," ujar Ilyas di lokasi, Kamis.

Biasanya, mereka membeli lima ikat telur bebek per hari atau 270 butir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com