Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas LH DKI Ungkap Kualitas Udara Ibu Kota Kurang Baik Memasuki Musim Kemarau

Kompas.com - 16/07/2023, 11:19 WIB
Rizky Syahrial,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, kualitas udara di Ibu Kota memasuki musim kemarau dinilai kurang baik.

"Ya karena memang hujan berkurang kemudian aktivitas masyarakat bertambah," ujar Asep saat ditemui di acara "Festival Mini Ayo Birukan Langit Jakarta" saat Car Free Day (CFD) di Kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (16/7/2023).

Menurut Asep, selama bulan Juni hingga Desember kualitas aktivitas pembangunan di Jakarta juga tinggi.

Hal itu juga menjadi faktor yang membuat kualitas udara di Jakarta yang menjadi kurang baik.

Baca juga: Pemprov DKI Diminta Perbanyak RTH untuk Perbaiki Kualitas Udara Jakarta

"Kemudian juga, Juni-Desember aktivitas pembangunan di Jakarta tinggi. Sehingga menyebabkan aktivitas udara di Jakarta menjadi kurang baik," kata Asep.

Ia mengatakan, ada waktu tertentu yang membuat kualitas udara di Jakarta memburuk. Terutama, saat pagi hari ketika masyarakat berangkat kerja.

"Jadi ada jam-jam tertentu yabg memang kualitas udara Jakarta kurang baik, misalnya pagi pada saat mau kerja," ujar Asep.

"Dan kami harapkan juga kepada masyarakat untuk selalu menjaga kualitas udara," katanya lagi.

Baca juga: Capai Angka 155, Kualitas Udara Jakarta Siang Ini Tak Sehat bagi Kelompok Sensitif

Asep mengungkapkan, masyarakat bisa meng-update tentang kualitas udara di Jakarta melalui Aplikasi JAKI.

Selain itu, ia mengimbau agar masyarakat tetap memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan.

"Kalau memang kualitas udara kurang baik, maka gunakan masker apabila terpaksa beraktivitas di luar ruangan," ujar Asep.

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Greenpeace: PM 2,5 Meningkat Setiap Kemarau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com