Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Warga Green Village Bekasi Terus Cari Keadilan, Kini Laporkan Pengembang yang Serobot Tanah...

Kompas.com - 18/07/2023, 09:25 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Perjuangan sejumlah warga Perumahan Green Village, Kelurahan Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi, untuk mencari keadilan belum selesai.

Mereka terus mencari keberadaan pihak pengembang yang lepas tangan atas perbuatannya.

Sebagai informasi, pengembang PT Surya Mitratama Persada diduga menyerobot tanah orang lain ketika membangun perumahan itu. Akibatnya, 10 rumah penghuni pun terdampak.

Akses jalan mereka ditutup beton oleh pemilik lahan. Terlebih, kepemilikan tanah itu sah di mata hukum karena pemilik memenangi gugatan.

Baca juga: Masalah Lahan Green Village, Penghuni Ancam Lapor ke Bareskrim jika Laporan di Polres Mandek

Penghuni Green Village lalu tak tinggal diam. Setelah pencarian pengembang yang tak juga menemukan titik terang, mereka akhirnya menempuh jalur hukum.

Laporan itu teregistrasi di Polres Metro Bekasi dengan Nomor LP/B/2.030/VII/2023/SPKT.Satreskrim/Polres Metro Bekasi Kota/Polda Metro Jaya pada Sabtu (15/7/2023).

Kuasa hukum dari pihak penghuni, Yanto Irianto, mengatakan bahwa laporan dibuat atas dugaan tindak penipuan yang dilakukan pengembang.

"Kami melaporkan tentang pengembang yang arogan kepada 10 rumah yang dirugikan. Kenapa? Karena mereka membeli tanah tidak sesuai dengan sertifikat yang dibayar," kata Yanto kepada wartawan, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Babak Baru Sengketa Lahan Perumahan Green Village: Warga Laporkan Pengembang ke Polisi, Pemkot Dinilai Tak Serius

Laporan dugaan penipuan dibuat atas apa yang dialami penghuni.

Yanto mencontohkan, ada salah satu warga yang membeli tanah dengan luas 72 meter persegi, tetapi tanah yang sah hanya 60 meter persegi karena sisanya milik orang lain.

Penghuni akhirnya dirugikan atas tindakan pengembang yang menyerobot tanah orang lain.

"Belum fasos dan fasum, itu dibayar oleh masyarakat, oleh debitur atau pemilik lahan, tapi nyatanya, fasos juga tidak ada. Tanah yang 72, cuma 60. Artinya, di sini banyak penipuan," jelas Yanto.

Pemkot Bekasi dinilai tidak serius menangani perkara

Rumah warga terbelah dinding beton akibat sengketa lahan di Cluster Green Village Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi. TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR Rumah warga terbelah dinding beton akibat sengketa lahan di Cluster Green Village Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Yanto pun ingin polisi dan Pemkot Bekasi bertindak. Yanto menilai, selama ini Pemkot Bekasi tidak serius menangani persoalan yang dihadapi penghuni Green Village.

"Informasi yang saya dapat, Pemkot sudah dua kali melayangkan surat ke pengembang, namun tidak digubris. Artinya, di sini Pemkot asal bunyi saja," jelas dia.

Selain itu, kata Yanto, janji yang dibuat oleh Pemkot Bekasi untuk mengkonfrontasi penghuni dan pengembang juga tidak pernah terlaksana.

Baca juga: Pemkot Bekasi Dinilai Asal Tangani Kasus Green Village, Tak Serius Kejar Pengembang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com