DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bakal menggunakan insinerator untuk mengatasi persoalan sampah.
Insinerator adalah alat untuk mengolah sampah dengan cara dibakar.
"(Atasi persoalan sampah) menggunakan insinerator," tuturnya di Kantor Pemkot Depok, Jawa Barat, Jumat (21/7/2023).
Baca juga: Peliknya Persoalan Sampah di Depok: TPA Cipayung Overload dan Endapan Sampah di Sungai
Idris menyebutkan, ada dua opsi jika Pemkot Depok bakal memakai insinerator.
Opsi pertama, Pemkot Depok akan membeli insinerator.
Sementara itu, opsi kedua, Pemkot Depok hanya menyewa insinerator dari perusahaan yang menyediakan alat tersebut.
Pada penerapannya, jika menyewa insinerator, Pemkot Depok akan membayar jumlah sampah yang hendak diolah kepada perusahaan penyedia alat tersebut.
"Yang kami bayar adalah jumlah sampahnya. Misal, per kilo Rp 500 atau Rp 300, nanti tinggal dikalikan (dengan sampah yang hendak diolah)," urai Idris.
Baca juga: Ekskavator Diterjunkan untuk Angkut Sampah di Kali Krukut Depok
"Kalau kapasitas, kapasitasnya insinerator ini 20-30 ton (sampah yang diolah) per hari," lanjut dia.
Untuk diketahui, persoalan sampah di Depok tidak kunjung usai.
Terkini, tumpukan sampah di kali kecil di Jalan Raya Krukut, Limo, Depok, sampai harus dibersihkan oleh komunitas pemuda peduli lingkungan bernama Pandawara Group.
Di satu sisi, penumpukan sampah juga terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung sejak 2019.
Tak hanya penumpukan sampah, truk pengangkut sampah juga sampai harus mangantre saat hendak membongkar muatan di TPA tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.