Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermain "Game" di Ruang Rapat dan Potret Arogansi Anggota Dewan di Hadapan Publik

Kompas.com - 22/07/2023, 07:20 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini publik menyoroti kelakuan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta yang diduga tertangkap kamera tengah bermain game.

Pada saat rapat, Cinta Mega membawa sebuah tablet berwarna putih di atas meja dalam posisi layar berdiri. Layar tablet itu menampilkan video game yang menyerupai slot.

Publik geram lantaran Cinta Mega diduga bermain game slot di tengah rapat paripurna tentang rancangan peraturan daerah (raperda) pertanggungjawaban pelaksanaan APBD DKI Jakarta tahun anggaran 2022 yang digelar Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Anggota DPRD DKI Diduga Main Game Slot Saat Rapat Paripurna, Pengamat: Yakin, Ini Bukan Pelanggaran Pertama

Pakar kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, melihat kejadian ini sebagai bagian dari potret arogansi anggota dewan di hadapan publik.

"Hampir semua anggota dewan kan merasa seperti dewa, merasa tidak tersentuh aturan atau hukum," ucap Trubus kepada Kompas.com, Jumat (21/7/2023).

Meski tak ada ketentuan hukum soal larangan bermain game, Trubus tetap melihat perilaku anggota dewan sebagai pelanggaran etik.

"Karena ini kan kesantunan publiknya atau public civility-nya dilanggar karena mempertontonkan watak itu," kata Trubus.

Baca juga: Anggota DPRD DKI Main Game Saat Sidang Paripurna, Pengamat: Apa Pun Alasannya, Tetap Pelanggaran Etik

Mempertebal stigma negatif

Trubus mengatakan Cinta harus mendapatkan teguran atau sanksi dari partai ataupun badan kehormatan karena ini berpotensi menurukan kepercayaan publik pada DPRD.

"Ketua DRPD harus cekatan untuk menjaga wibawa dan marwah anggota dewan sebagai tempat terhormat. Bagi publik ini dianggap keterlaluan dan memalukan," kata Trubus.

Pengamat politik Ipsos Public Affairs, Arif Nurul Imam, juga memandang anggota DPRD DKI itu telah menunjukkan ketidakseriusannya dalam mengikuti rapat.

Dalam rapat, kata Arif, seorang anggota DPRD tentunya sedang membahas aneka persoalan publik yang seharusnya dilakukan dengan serius.

Baca juga: Anggota DPRD DKI Jakarta Main Game Saat Rapat Paripurna, Pengamat: Tidak Etis

"Kejadian ini makin mempertebal stigma negatif DPR. Kepuasan publik terhadap DPR/DPRD tentu akan makin menurun," ucap Arif kepada Kompas.com, Jumat.

Dalam kasus ini, ucap Arif, partai ataupun Badan Kehormatan DPRD sudah sepatutnya memberikan peringatan kepada anggota yang bersangkutan.

Belum ditindak

Di tengah kekisruhan ini, Anggota Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-Perjuangan Rasyidi mengaku belum dapat memberikan sanksi pada Cinta Mega.

Menurut Rasyidi, Badan kehormatan DKI Jakarta tidak bisa memberikan sanksi kepada Cinta Mega apabila belum ada laporan resmi dari pihak luar.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com