Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Penangkapan Pria Beratribut Polisi Militer di Senen: Pelaku Bukan Anggota TNI, Hanya Suka Penampilan ala Tentara

Kompas.com - 22/07/2023, 10:23 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria beratribut polisi militer digelandang ke Polres Metro Jakarta Pusat usai dicurigai sebagai tentara gadungan.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komaruddin mengatakan, pria beratribut polisi militer itu ditangkap di bilangan Senen, Jakarta Pusat, Jumat (21/7/2023).

Terkait identitas pria tersebut, Komaruddin belum sempat mengungkap lebih jauh.

Kronologi penangkapan

Baca juga: Pria Beratribut Polisi Militer Ditangkap di Senen

Komaruddin menjelaskan, penangkapan pria beratribut militer itu dilakukan ketika yang bersangkutan tengah berkendara dan melintas di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.

"Tadi pagi, yang bersangkutan melintas di wilayah Senen, diamankan atau diberhentikan oleh personel dari polisi militer (PM)," ujar Komaruddin.

Pria tersebut diberhentikan karena personel PM melihat ada kejanggalan dari atribut yang dikenakan.

Atribut itu antara lain jaket loreng dan ban lengan khas PM.

"Kemudian ada HT (handy-talkie) juga yang bergelantungan di pundak. Diberhentikan, ditanya, dan ternyata betul, yang bersangkutan bukan merupakan anggota TNI, apalagi anggota PM," imbuh Komaruddin.

Setelah pria tersebut diketahui bukan merupakan anggota PM, ia pun langsung digelandang ke Polres Jakarta Pusat.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Pria Beratribut Polisi Militer di Senen

"(Anggota PM) langsung menghubungi personel kami dari lantas setempat, kemudian diarahkan ke Polsek (Senen), dari polsek diarahkan ke Polres (Jakarta Pusat)," jelas Komaruddin.

Tidak ditemukan pelanggaran sehingga dibebaskan

Usai dilakukan pemeriksaan, Komaruddin memastikan bahwa tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pria beratribut militer itu.

Pria itu, kata Komaruddin, sengaja menggunakan atribut bernuansa militer karena menyukai penampilan ala tentara.

"Hanya senang-senang dengan penampilan ala militer. Jadi, tidak bermaksud menipu atau yang biasanya kita tahu dengan istilah gadungan itu. Dia tidak melakukan pelanggaran," jelas Komaruddin.

Komarudin menambahkan, atribut yang dikenakan oleh pria tersebut juga tidak identik dengan seragam Polisi Militer, termasuk ban lengan bertuliskan PM atau polisi militer.

Baca juga: Tak Langgar Hukum, Pria Beratribut Polisi Militer di Senen Dibebaskan

Dari temuan itu, Polisi menilai, memang tak ada upaya dari pria itu untuk berniat menyamar menjadi anggota TNI.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Danpom Jaya, untuk melaporkan hasil pendalaman kami, memang tidak ditemukan adanya atribut militer selain dari jaket yang bernuansa loreng, mirip seperti punya TNI," jelas Komaruddin.

"Kemudian di ban lengan, yang bertuliskan PM itu, juga tidak ada lambang TNI. Termasuk atribut-atribut lainnya yang tidak identik dengan PM," sambung dia.

Karena tidak ditemukan pelanggaran, lanjut Komaruddin, yang bersangkutan juga langsung dilepaskan.

(Penulis: Joy Andre | Editor: Ihsanuddin).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Ahok Ingin Reklamasi 17 Pulau di Utara Jakarta Agar Pemprov DKI Bisa Raup Pendapatan Rp 127,5 Triliun

Cerita Ahok Ingin Reklamasi 17 Pulau di Utara Jakarta Agar Pemprov DKI Bisa Raup Pendapatan Rp 127,5 Triliun

Megapolitan
Rayakan HUT Jakarta ke-497, TMII Bagi-bagi Roti Buaya ke Pengunjung

Rayakan HUT Jakarta ke-497, TMII Bagi-bagi Roti Buaya ke Pengunjung

Megapolitan
DPRD DKI Soroti Kemacetan dan Banjir di Jakarta Saat Rapat Paripurna

DPRD DKI Soroti Kemacetan dan Banjir di Jakarta Saat Rapat Paripurna

Megapolitan
Anies dan Ahok Tak Hadiri Rapat Paripurna HUT ke-497 Jakarta

Anies dan Ahok Tak Hadiri Rapat Paripurna HUT ke-497 Jakarta

Megapolitan
Sejarah Pulau Bidadari, Dahulu Tempat Menampung Orang Sakit yang Kini Jadi Destinasi Memesona

Sejarah Pulau Bidadari, Dahulu Tempat Menampung Orang Sakit yang Kini Jadi Destinasi Memesona

Megapolitan
Heru Budi Minta Warga Gunakan Hak Pilihnya pada Pilkada Jakarta 2024

Heru Budi Minta Warga Gunakan Hak Pilihnya pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Daftar 34 Ruas Jalan yang Ditutup Saat Jakarta International Marathon

Daftar 34 Ruas Jalan yang Ditutup Saat Jakarta International Marathon

Megapolitan
Ahok Ucapkan Selamat Ultah untuk Jakarta, Ungkit Sosok untuk Mengurus Warga

Ahok Ucapkan Selamat Ultah untuk Jakarta, Ungkit Sosok untuk Mengurus Warga

Megapolitan
Tawuran Pecah di Jatinegara Saat Momen HUT Ke-497 Jakarta

Tawuran Pecah di Jatinegara Saat Momen HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Transportasi Massal Lawas di Jakarta yang Kini Telah Punah...

Transportasi Massal Lawas di Jakarta yang Kini Telah Punah...

Megapolitan
Ditanya Soal Kandidat Cagub DKI, Heru Budi: Kandidatnya Bagus, Mudah-mudahan Pilihan Rakyat yang Terbaik

Ditanya Soal Kandidat Cagub DKI, Heru Budi: Kandidatnya Bagus, Mudah-mudahan Pilihan Rakyat yang Terbaik

Megapolitan
Absen Perayaan HUT Jakarta di PRJ Saat Ada Anies Baswedan, Heru Budi: Saya Rapat sampai Malam

Absen Perayaan HUT Jakarta di PRJ Saat Ada Anies Baswedan, Heru Budi: Saya Rapat sampai Malam

Megapolitan
Hari Ini HUT Jakarta, Masuk Monas Gratis hingga ke Museum dan Cawan

Hari Ini HUT Jakarta, Masuk Monas Gratis hingga ke Museum dan Cawan

Megapolitan
Heru Budi: Tahun Ini Ultah Terakhir Jakarta dengan Status Ibu Kota

Heru Budi: Tahun Ini Ultah Terakhir Jakarta dengan Status Ibu Kota

Megapolitan
Kaesang Sebut Dirinya dan Anies Berbeda, Anies: Saya Hormati Pandangan Beliau

Kaesang Sebut Dirinya dan Anies Berbeda, Anies: Saya Hormati Pandangan Beliau

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com