Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipecat dari Alfamart karena Pungli, Eks Pegawai: Kami Ingin Jelaskan, Kasusnya Enggak Seperti Itu...

Kompas.com - 24/07/2023, 18:41 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Angga (31) mantan pegawai Alfamart bersama 22 teman senasibnya yang mengaku diberhentikan kerja sepihak akibat dugaan pungutan liar (pungli) mengatakan sangat ingin berkomunikasi langsung dengan petinggi perusahaan.

Mereka ingin meluruskan soal tindakan pungli yang dituduhkan kepada mereka. 

"Kita pingin bercerita semua yang terjadi bahwa kasusnya enggak seperti yang Pak Solihin (Corporate Affairs Director Alfamart) baca. Kasusnya enggak seperti kita merugikan Alfamart, kami karyawan ingin mengobrol, anggap saja kami keluarga mereka," ujar Angga kepada Kompas.com, Minggu (23/7/2023).

Mereka mengaku lelah akan panjangnya proses yang sudah dilalui sehingga sudah pasrah dengan keputusan perusahan. Namun mereka tetap ingin mediasi untuk memulihkan nama baik.

Baca juga: Tak Mau Dianggap Pelaku Pungli, Mantan Pegawai Alfamart Ingin Mediasi dengan Atasan

Menurut Angga, tidak adil rasanya perlakuan yang ia dan 22 teman senasib lainnya terima, mengingat sudah puluhan tahun mereka mengabdi di perusahaan ini.

"Saya tidak minta hak saya kalau memang beliau tidak bisa memberikan karena memang kalau hitam di atas putih saya sudah enggak akan menang. Cuma saya minta kebijakan, kami ini keluarga mereka, itu aja, bukan orang sehari dua hari sebulan dua bulan mengabdi di Alfamart," Angga bertutur.

Ia terima bila memang harus dikeluarkan, namun menurutnya tidak dengan cara seperti ini.

"Kita terima kalau kita dikeluarkan kalau itu memang jalan terbaik, tapi kami ingin dikeluarkan enggak seperti ini. Enggak ada penghargaannya buat kami yang mengabdi dari muda sampai tua di sana," kata Angga.

Baca juga: PHK 23 Karyawan Terduga Pungli, Alfamart: Tidak Kami Toleransi

Di sisi lain, Corporate Affairs Director Alfamart Solihin beberapa waktu lalu mengatakan sudah menyerahkan urusan mediasi ini kepada tim hukum Alfamart.

"Apa pun tuntutan yang dituntut oleh karyawan silahkan disampaikan, nanti tergantung keputusan pengawas Dinas Ketenagakerjaan (disnaker)," ucap Solihin kepada Kompas.com.

Ia tak ingin berkomentar lebih banyak soal permasalahan tersebut dan menyerahkannya kepada Disnaker sebagai penengah.

"Makanya, saya kan bilang, silahkan saja diajukan hal-hal yang menurut mereka, kan saya sudah bilang ada Disnaker. Kita enggak bisa mengambil pernyataan dari satu pihak karena ada pihak penengah yang memutuskan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com