Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Lama Laporkan Kondisi Putri di Rumah Reyot, Warga: Setelah Viral Baru Diperhatikan

Kompas.com - 24/07/2023, 20:45 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga bernama Ramlah Harahap (74) pernah melaporkan kondisi rumah Dyah Aristi Kusuma Putri (42) kepada pemangku wilayah.

Saat itu, Ramlah masih menjabat sebagai Ketua RT 014/RW 015 Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.

Sebagai informasi, Putri merupakan anak tunggal yang hidup sebatang kara di rumah reyot penuh puing di Jalan Mayangsari III, Blok E-13, RT 014/RW 15, Tugu Utara.

Baca juga: Kisah Putri, Hidup Sebatang Kara di Rumah Reyot Tanpa Listrik dan Penuh Puing di Jakut

Putri tinggal di rumah yang tidak dialiri listrik.

Ia diduga mengalami depresi usai kedua orangtuanya meninggal dunia beberapa tahun lalu.

"Waktu rumahnya begini, saya sudah melapor ke RW, minta diperbaiki rumah. Tapi tidak ada kelanjutan. Lurah yang dulu ada yang datang, sudah melihat. Pertama kali, teman saya, orang wali kota sudah melihat juga, tidak ada kelanjutan," ungkap Ramlah pada Senin (24/7/2023).

Di sisi lain, Ramlah yang sudah melepas jabatannya sebagai Ketua RT pada Maret 2023 ini menyebut Putri sempat ditangkap petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

"Saya pengin tahu kan tahu kan (Putri ada di mana). (Ditangkap karena) enggak karuan bajunya. ‘Ada di mana?’, ‘ada di Wali Kota’. Saya pikir mau ditaruh di mana kan, tahu-tahu sudah sampai, sudah dipulangkan," ujar Ramlah.

Baca juga: Kondisi Rumah Putri yang Hidup Sebatang Kara di Jakut: Reyot, Plafon Bolong, dan Beralas Puing

Belakang, sejumlah kreator konten dari berbagai kanal YouTube yang tergabung dalam komunitas Creator Bersatu mengangkat isu kondisi Putri dan rumah tinggalnya sehingga akhirnya viral di media sosial.

"Nah, kebetulan ada YouTubers, ini jadi viral. Makanya saya bilang, bukannya saya diamkan, saya sudah melaporkan, tapi tidak ada respon dari pemerintah," imbuh Ramlah.

Ramlah merasa heran dengan pemangku wilayah karena baru mulai bertindak setelah kondisi Putri viral.

"Kenapa baru sekarang? Saya memang blak-blakan. Jangan mempermasalahkan, karena ini menolong orang susah. (Saya) ngomong sama Pak Lurah, sama Dinas Sosial. Ya baru-baru ini. Kalau melapornya, saya sudah lama," imbuh dia.

DIketahui, tempat tinggal Putri dikelilingi rumah besar yang bersih dan terawat.

Baca juga: Rumah Reyot Putri yang Penuh Puing di Jakut Bakal Direnovasi

Tembok setinggi satu meter berwarna abu-abu tanpa pagar menjadi pembatas kediaman Putri.

Memasuki area halaman, puing-puing berserakan dan menutupi pekarangan. Ada juga daun-daun kering, ranting pohon, bambu-bambu yang sudah diikat rapi, pohon setinggi dua meter, dan tanaman liar di halaman rumah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com