BEKASI, KOMPAS.com - Tiga korban yang diracun oleh terdakwa Wowon Erawan (60) dkk kehilangan kesadaran dan mulutnya berbusa saat dilarikan ke RSUD Bantargebang, Kota Bekasi.
Hal itu disampaikan oleh dokter jaga RSUD Bantargebang Nanang Agung Permadi yang memberikan kesaksian dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Kota Bekasi, Selasa (25/7/2023).
Nanang mengatakan, ia menangani tiga dari lima pasien yang diantar ke IGD. Saat itu, Nanang belum mengetahui identitas mereka. Nanang hanya menebak usia dari perawakan ketiga pasiennya.
"(Yang perempuan berusia) 30-40 tahunan, karena waktu itu enggak ada identitas. (Yang remaja) jumlah dua orang," ujar Nanang saat ditanya Hakim Ketua Suparna dalam persidangan.
Baca juga: Sakit Hati Karena Kerap Dimarahi Istri Picu Wowon Bantai Keluarganya
Nanang lalu menjelaskan kondisi ketiga pasien yang ditanganinya. Semua pasien tiba dalam kondisi kehilangan kesadaran.
Mulut ketiga korban mengeluarkan busa dan pernapasannya di luar batas normal.
"Yang pertama kan perempuan, dia kehilangan kesadaran, napasnya cepat, mulutnya berbusa. Yang cowok juga begitu, kondisinya hidup, cuma benar-benar menurun (tingkat kesadarannya)," papar Nanang.
Lebih lanjut, Nanang menyebutkan, satu korban remaja meninggal dunia tak lama setelah tiba di rumah sakit.
"Yang remaja satu lagi juga tiba-tiba henti napas dan jantung, lalu meninggal (setelah) dua jam (mendapat perawatan). Yang perempuan masih hidup, cuma kritis," ujar dia.
Baca juga: Sidang Wowon dkk di PN Bekasi, Jaksa Hadirkan Dokter yang Tangani Korban Pembunuhan Berantai
Nanang mengatakan, pasien perempuan tersebut juga meninggal dunia setelah mendapat perawatan.
Sebagai informasi, dalam sidang perdana pada Selasa (4/7/2023), Jaksa Omar Syarif Hidayat telah membacakan dakwaan terhadap tiga terdakwa, yakni Wowon, M Dede Solehudin (35), dan Solihin alias Duloh (64).
Tiga terdakwa didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17).
Diketahui, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Para korban diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon, Dede, dan Solihin di Cianjur.
Baca juga: Pelukan dan Permintaan Maaf Wowon kepada Sang Istri...
Dalam aksinya, para pelaku mencampurkan pestisida dan racun tikus ke dalam kopi. Tiga korban tewas akibat mengonsumsi kopi beracun itu, yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi.