"Warga tahunya mereka itu boncengan bertiga kalau dilihat dari CCTV, terus ngiranya si Ridho ini ketinggalan. Jadi asumsi warga si Ridho itu juga pelaku pencurian," ungkap Bhabinkamtibmas Kelurahan Cipete Utara Aipda Deni Anggoro.
Baca juga: Pria yang Diamuk Massa di Cipete Sudah Bilang Bukan Maling, tetapi Tak Ada yang Percaya
Deni mengatakan, Ridho yang merupakan korban salah sasaran sebenarnya sudah meminta warga untuk berhenti memukulinya.
Ia telah menegaskan bahwa dirinya bukan pelaku pencurian seperti yang dituduhkan.
"Saat saya datang, dia (Ridho) sudah bilang ke warga kalau dia bukan pelaku pencurian. Dia bilang gini, 'Pak saya korban pak, HP saya juga diambil'," ujar Deni.
Namun, perkataan Ridho tak diindahkan. Deni menyebut amarah warga masih memuncak dan tetap berupaya untuk memukuli korban.
"Ada warga yang nyeletuk, 'Pak urusan sama kita belum selesai'. Saya sempat agak marah juga, 'Selesai apa, urusannya apa sama kamu, kalau memang tidak tahu menahu, enggak usah kamu ikut-ikutan'," beber Deni.
Baca juga: Bingungnya Ketua RW di Cipete Saat Warga Pukuli Korban Pencurian yang Dituduh Maling
Melihat situasi yang tak kondusif, Deni kemudian berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder.
Ia lalu memutuskan untuk membawa korban ke kantor Kelurahan Cipete Utara supaya tak menjadi sasaran amuk.
"Akhirnya saya di situ koordinasi. Jadi saya inisiatif, saya bilang 'kita bawa motor saja ke kelurahan untuk mengamankan dia'," ucap Deni saat itu.
Tato di lengan Ridho jadi pemicu pemukulan
Ketua RW 07, Eko Raharjo, menilai tato yang terukir di lengan Ridho menjadi salah satu pemicu pemukulan.
"Ya mungkin itu juga termasuk," ujar dia saat ditanya soal penyebab pemukulan karena korban bertato.
Menurut Eko, sebagian warganya memang memiliki penilaian bahwa orang bertato merupakan orang jahat.
Akibatnya, ketika Ridho berteriak dirinya dimaling, sebagian warga tidak percaya dan malah menudingnya sebagai pencuri karena dia bertato.
"Karena tato kan identik dengan narapidana, image nya kan jelek juga kalau ada tato, apalagi di tangan. Mungkin ada warga yang masih berpikiran seperti itu," beber dia.