DEPOK, KOMPAS.com - Komunitas Nol Sampah menilai, program partai ember bisa menjadi jawaban atas persoalan sampah di Kota Depok, Jawa Barat.
Partai Ember merupakan program pemilahan sampah organik di setiap rumah di Depok.
"Depok sudah punya pengalaman (menjalankan) partai ember. Seharusnya, itu bisa jadi solusi, pilihan, di Depok," ujar pendiri Komunitas Nol Sampah Hermawan Some, melalui sambungan telepon, Selasa (1/8/2023).
Baca juga: Pemkot Depok Disarankan Tak Olah Sampah di TPST Jadi RDF, tetapi Kompos
Pada penerapannya, warga mengumpulkan sampah yang sudah dipilih di ember yang diletakkan di kediaman masing-masing.
Sampah itu kemudian diangkut ke sampah berukuran lebih besar yang terletak di antara 20-30 rumah di dalam satu RT.
Lalu, sampah diangkut Pemkot Depok.
Hermawan menilai, permasalahan sampah di Depok karena warga jarang yang memilah sampah sebelum membuangnya.
"Karena permasalahan sebenarnya adalah di pemilahan sampah dari sumber sehingga tidak semua bisa diolah dengan baik dan benar, itu masalah seriusnya," ucap dia.
Baca juga: Soal TPST Depok, Komunitas Nol Sampah: Operasional Tinggi, Industri Tak Berani Beli RDF Mahal
Karena mengatasi persoalan sampah dinilai cukup dengan partai ember, pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Kota Depok tak perlu dilakukan.
Sebab, rencana pembangunan TPST penghasil refused-derived fuel (RDF) itu dinilai lebih banyak dampak negatifnya.
Salah satu dampaknya, yakni pencemaran lingkungan di sekitar TPST seperti pencemaran udara dan air tanah.
Untuk diketahui, pihak yang akan membangun TPST di Depok adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
TPST ini tepatnya bakal terinstal di tempat pembuangan akhir (TPA) Cipayung, Depok.
Proses awal pembangunan dimulai dari pembuatan detail engineering design (DED).
Baca juga: Studi Kelayakan TPST Depok Dinilai Perlu Direvisi, Komunitas: Butuh Keberanian Pemkot
Setelah itu, dilanjutkan pelelangan jasa konstruksi pembangunan TPST.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.